Sayed Muhammad Husen (Kabid Sosialisasi Baitul Mal Aceh)
Bagaimana sosialisasi Baitul Mal Aceh selama ini?
Selama ini, anggaran sosialisasi lebih diarahkan untuk pembudayaan ZIS di kab/kota seluruh Aceh dalam bentuk pembangunan kerangka baliho, pertemuan sosialisasi dan kampanye zakat perusahaan. Sementara sosialisasi untuk muzakki perorangan dan badan yang menjadi obyek ZIS BMA masih sangat terbatas.
Bagaimana sosialisasi Baitul Mal Aceh selama ini?
Selama ini, anggaran sosialisasi lebih diarahkan untuk pembudayaan ZIS di kab/kota seluruh Aceh dalam bentuk pembangunan kerangka baliho, pertemuan sosialisasi dan kampanye zakat perusahaan. Sementara sosialisasi untuk muzakki perorangan dan badan yang menjadi obyek ZIS BMA masih sangat terbatas.
Karena itu, sebenarnya sejak tahun ini, telah dikondisikan sosialisasi mengutamakan “pasar” Banda Aceh dan Aceh Besar sebagai obyek ZIS BMA. Hal itu misalnya dalam bentuk memperbanyak baliho, spanduk dan publikasi media. Hanya saja tahun ini, sosialisasi pada lima kabupaten/kota masih dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang cukup besar. “Tahun depan kita sepakat tak ada lagi di kabupaten/kota.
Bagaimana strategi Baitul Mal Aceh ke depan?
Dalam perencanaan sosialisasi tahun 2014, BMA akan lebih fokus menertibkan pemungutan ZIS berdasarkan total penghasilan/pemotongan langsung pada Dinas Keuangan Aceh (DKA), menjemput zakat dan mengintensifkan sosialisasi pada badan/instansi yang berlum berzakat, terutama instansi vertikal dan badan yang berkantor pusat di Jakarta. Bahkan kita menyarankan untuk dilakukan sosialisasi selama sebulan penuh di Jakarta kepada kantor/badan yang berkantor pusat disana.
Dalam perencanaan sosialisasi tahun 2014, BMA akan lebih fokus menertibkan pemungutan ZIS berdasarkan total penghasilan/pemotongan langsung pada Dinas Keuangan Aceh (DKA), menjemput zakat dan mengintensifkan sosialisasi pada badan/instansi yang berlum berzakat, terutama instansi vertikal dan badan yang berkantor pusat di Jakarta. Bahkan kita menyarankan untuk dilakukan sosialisasi selama sebulan penuh di Jakarta kepada kantor/badan yang berkantor pusat disana.
Selanjutnya?
Masalahnya kemudian, dalam mengubah strategi sosialisasi ZIS oleh BMA sangat ditentukan oleh dua hal, pertama, kesamaan pandangan antara Badan Pelaksana (Bapel) BMA dan Sekretariat BMA dalam merencanakan anggaran operasional BMA tahun 2014. Perencanaan haruslah diorientasikan pada maksimalitas pengumpulan ZIS di BMA, bukan pada peningkatan pemahaman dan pembudayaan ZIS seluruh Aceh.
Masalahnya kemudian, dalam mengubah strategi sosialisasi ZIS oleh BMA sangat ditentukan oleh dua hal, pertama, kesamaan pandangan antara Badan Pelaksana (Bapel) BMA dan Sekretariat BMA dalam merencanakan anggaran operasional BMA tahun 2014. Perencanaan haruslah diorientasikan pada maksimalitas pengumpulan ZIS di BMA, bukan pada peningkatan pemahaman dan pembudayaan ZIS seluruh Aceh.
Kedua, mensinerjikan aktivitas setiap bidang dan bagian di BMA, sehingga apapun aktivitas yang dilakukan dapat saling mendukung dalam upaya mengintensifkan fundraising ZIS. Tidak boleh lagi aktivitas BMA diangggap rutinitas birokratik menghabiskan anggaran APBA dan penyaluran ZIS. Setiap kegiatan pendistribusian dan pendayagunaan pun dapat diorientasikan untuk peningkatan fundraising.
Apa harapan anda ke depan?
Jadi saatnya kita bergandengan tangan menyamakan persepsi untuk memberikan dukungan dan tindakan nyata terhadap hal penegasan itu. Pekerjaan utama yang harus dilakukan dalam waktu dekat adalah mengawal proses perencanaan anggaran operasional dalam APBA tahun 2014. Yakinlah, masih ada waktu untuk melakukannya. (gbo)
Jadi saatnya kita bergandengan tangan menyamakan persepsi untuk memberikan dukungan dan tindakan nyata terhadap hal penegasan itu. Pekerjaan utama yang harus dilakukan dalam waktu dekat adalah mengawal proses perencanaan anggaran operasional dalam APBA tahun 2014. Yakinlah, masih ada waktu untuk melakukannya. (gbo)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !