Berqurban dengan Harta

"Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia." (QS. Al Mumtahanah [60]:4).

Pagi ini umat Islam di Tanah Air dan kita semua yang berkumpul di masjid/ halaman masjid ini bersama-sama melakukan perayaan keagamaan (shalat Idul Adha dan setelahnya kita lanjutkan dengan menyembelih hewan qurban). Kita kumandangkan takbir, tahmid dan tasbih untuk mengagungkan, memuji dan mensucikan Allah,  dzat yang  kita cintai melebihi segala-galanya.
 

Salah satu hikmat terbesar dari peringatan hari besar Idul Qurban yang sedang kita jalani hari ini, bukan hanya untuk memperingati peristiwa sejarah kemanusiaan saja, namun juga untuk membangkitkan semangat dan kesadaran dalam jiwa kita, dimana setiap pribadi muslim harus siap berkorban untuk kebahagiaannya sendiri dan ummat.
 

Kita tidak pernah diminta untuk menyembelih anak kita seperti perintah terhadap Nabi Ibrahim dan Ismail, tapi diminta berkorban dengan harta, tenaga, pikiran dan waktu. Kita hanya diminta menyembelih qurban  berupa hewan ternak seperti lembu atau kambing.  Pengorbanan kita tidak besar dibanding apa yang dicontohkan nabiyullah Ibrahim. Jika seseorang ingin berqurban dalam setahun seekor kambing yang harga Rp 1,7 juta, maka ia perlu menabung Rp 142.000/ bulan atau hanya Rp 4.700/ hari. Nilai tersebut tidak seberapa dibanding perokok yang menghabiskan dua bungkus dalam sehari. Tapi ternyata  banyak di antara ummat Islam hari ini mengaku belum mampu menyembelih seekor kambing untuk qurban.

Aksi berqurban seharusnya disuarakan setiap tarikan napas. Dengan demikian syiar Allah ini selalu bergelayut dalam sanubari kita. Dampak dari seruan berqurban bagi yang mampu yakni membangkitkan semangat bekerja secara cerdas, halal, serta timbulnya kepedualian sosial.
 

Ismail yang dikorbankan oleh Nabi Ibrahim boleh jadi simbol bagi pencerahan ummat bahwa sesungguhnya kini Ismail yang dimaksud adalah harta, kekayaan, jabatan, pikiran dan waktu untuk dikorbankan demi agama dan jalan Allah. Semoga semangat berqurban di kalangan ummat semakin tinggi dari tahun ke tahun.
Ir. H. Basri A. Bakar