Headlines News :
Home » » ZIS Membawa Hidup Bahagia

ZIS Membawa Hidup Bahagia

Written By MAHA KARYA on Monday, September 30, 2013 | 9/30/2013

Dr. Ir. Husni Musannif, M.Agric.Sc

Allah menggambarkan karakter manusia selalu cenderung menyukai harta.  Manusia menggunakan segala cara untuk mencapai maksud tersebut.   Untuk memperoleh harta yang banyak manusia bekerja keras siang malam, karena visi hidup mereka adalah ingin hidup senang dalam gelimangan harta.  Banyak manusia terbuai dengan kemegahan dan kemewahan, bahkan mereka tidak sadar kalau sebentar lagi hidupnya akan berakhir dan dia akan masuk ke dalam liang kubur.

Q.S At-Takatsur:"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, hingga kamu masuk ke dalam kubur" Dalam Firman Allah yang lain, Allah gambarkan karakter buruk manusia yaitu suka berkeluh kesah ketika sedikit mendapat kemalangan, namun amat kikir ketika diberi keberuntungan (kenikmatan).

Q.S Al-Maa'rij: "Sesungguhnya manusia diciptakan selalu dalam berkeluh kesah, ketika mereka diberi sedikit keburukan (kemalangan) mereka berkeluh kesah, dan ketika diberi kebaikan (nikmat) mereka amat kikir"

Salah satu penyakit yang sering menyerang hati manusia adalah penyakit bakhil dan tamak, yakni mencintai harta secara berlebihan.  Kadang-kadang segala cara dilakukan untuk mengumpulkan uang.  Banyak manusia tidak mengenal lagi tapal batas antara halal dan haram. Bahkan banyak juga manusia yang telah mengabaikan berbagai kewajiban untuk menyisihkan sebagian dari harta mereka (melalui zakat) untuk dibagikan kepada kaum dhuafa (fuqara wa masakin).  Hati mereka selalu dihantui oleh kemiskinan. Walaupun hidup bergelimang harta, namun kehidupan mereka terasa sempit dan tidak bahagia.   Ketika mereka peroleh keuntungan mereka katakan mereka dimuliakan Tuhan, namun ketika sedikit mengalami kerugian atau kemalangan mereka lantas menyalahkan Tuhan.  

Sebenarnya Allah Swt tidak pernah mendhalimi manusia, tetapi manusia sendirilah yang mendhalimi dirinya sendiri.   Firman Allah Swt (Q.S. Al-Fajar). Maka ketika manusia diberi kemuliaan dan nikmat, mereka berkata: Tuhan ku telah memuliakanku.  Namun ketika mereka diuji dengan sedikit kehilangan (kekurangan) harta mereka berkata: Tuhanku telah menghinakanku.

Allah menjawab: sekali-kali bukanlah Allah yang menghinakan manusia, tetapi manusia itu sendiri, karena: tidak memuliakan anak yatim, tidak menganjurkan memberi makan orang miskin, mencampur adukkan antara yang halal dan haram, serta kamu  terlalu mencintai harta.
 
Kita sering menyaksikan betapa banyak orang-orang yang dulu dihormati dan disegani, tetapi akibat mereka terperdaya oleh harta, memperturutkan hawa nafsu, maka sekarang mereka menjadi orang-orang terhina dibalik jeruji besi.  Isi penjara di negeri ini didominasi oleh pejabat yang terlibat korupsi dan manipulasi. 

Hanya orang yang sudah benar-benar beriman dan bertaqwa sajalah yang selalu mencari harta yang halal dan istiqamah (konsisten) dalam mengeluarkan sebagian hartanya untuk kepentingan fisabilillah maupun untuk kemashlahatan ummat.  Salah satu tanda orang bertaqwa adalah orang yang selalu menginfakkan harta mereka, baik dikala senang maupun di kala susah (Q.S. Al-Baqarah).
 
Bagi orang yang sudah benar-benar bertakwa, kewajiban menunaikan zakat, berinfak maupun bersedekah bukanlah suatu beban, bahkan bagi mereka hal tersebut sudah menjadi suatu kebutuhan.  Orang-orang yang telah dijauhkan dari penyakit bakhil (kikir) selalu mengganggap harta yang mereka miliki adalah merupakan titipan dan amanah dari Allah, karena itu mereka senantiasa mudah membelanjakan harta mereka di jalan Allah.   Hati mereka merasa senang dan bahagia setiap selesai berderma.  Sebaliknya, orang-orang bakhil menganggap kekayaan adalah segala-galanya.  Mereka bekerja siang dan malam untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya.  Mereka beranggapan bahwa harta itu adalah mutlak hasil kerja keras mereka, sehingga tidak mungkin dibagikan untuk orang lain.   Sifat buruk yang lain dari orang-orang bakhil adalah sering lupa daratan ketika mendapat keuntungan, namun  selalu berkeluh kesah ketika mendapat sedikit kerugian (Hadist Rasulullah).  

Jamaah Jumat yang mulia, alangkah banyak hikmah dibalik perintah membayar zakat, infaq dan sedekah.  Banyak problem sosial seperti kemiskinan, kebodohan dan kriminalitas dapat diminimalisir dengan zakat dan sedekah.  Seandainya semua orang-orang kaya di Aceh sadar untuk membayar zakat, dan zakat tersebut dikelola dengan baik, Insya Allah Aceh akan terbebas dari kemiskinan dan kebodohan.  Namun kenyataan selama ini yang lebih sadar bayar zakat adalah hanya petani-petani kecil, sementara para pengusaha dan  para eksekutif merasa tidak wajib mengeluarkan zakat dari harta mereka.  Banyak pengusaha dan eksekutif berkelit dan beralasan bahwa tidak ada wajib zakat atas harta mereka, karena jenis usaha mereka bukan bidang pertanian dan peternakan.  Banyak manusia yang beranggapan bahwa di dalam Al-quran hanya emas, biji-bijian dan ternak yang wajib dizakatkan.  Padahal Allah Swt dengan tegas mengatakan "Infaqkanlah dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum maut datang kepadamu" 

Jamah Jumat Rahimakumullah, Alangkah beratnya ancaman terhadap orang-orang kaya yang tidak mau mengeluarkan zakat.  Khalifah Abu Bakar pernah bertindak keras dengan memerangi Musailamah Al-Kahzab karena tidak mau membayar zakat.   Begitu banyak hadis-hadis Rasulullah tentang anjuran untuk  menunaikan zakat dan bersedekah. 

1. Jauhkan dirimu dari api neraka, walaupun dengan bersedekah sebutir kurma (Mutafaq a'laih).
2.Bentengilah hartamu dengan zakat.
3.Tiada orang yang bersedekah dengan baik, kecuali Allah akan memelihara kelangsungan warisannya.
4.Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik  (kemarau panjang).
 
Sesungguhnya di hari akhir nanti, Allah Swt akan meminta pertanggung jawaban tentang harta kita, "dari mana kamu memperoleh harta, dan untuk apa harta tersebut kamu belanjakan (habiskan)". Karena itu marilah kita bersyukur atas nikmat harta yang Allah berikan kepada kita, dengan meningkatkan pengabdian kita kepada Nya dan kita sisihkan sebagian harta kita sebagai bentuk kepedulian kita terhadap sesama.  Mari kita berzakat dan bersedekah, sebelum Malaikat maut menjembut nyawa kita.  Semoga harta kita akan menjadi pembela bagi kita di alam kubur, dan di pengadilan Mahsyar kelak.  Amin ya Rabbal A'lamin.

Khatib: Dosen Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Pengurus Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin