Headlines News :
Home » » Makna Lebaran Sudah Bergeser di Masyarakat

Makna Lebaran Sudah Bergeser di Masyarakat

Written By MAHA KARYA on Monday, August 5, 2013 | 8/05/2013

Tgk. H. Faisal Ali – Wakil Ketua MPU Aceh

Kenapa masyarakat Aceh ketika menjelang Idul Fitri, lebih banyak di pasar daripada di masjid?
Fenemona modern (baru) yang muncul di kalangan masyarakat kita, karena makna hari raya itu sudah bergeser dari yang sebenarnya. Jadi memang benar makna hari raya itu adalah untuk membangun silaturrahmi, tapi tetap itu dalam konteks ibadah. Maka untuk menyambut hari raya dalam konteks ibadah sebenarnya harus dilalui, jangan merusak nilai-nilai ibadah pada menjelang hari Kemenangan. Misalnya melakukan shalat tarawih secara berjamaah dan membaca Al Quran tetap dilakukan. Jadi untuk shopping baju dan kue, ini bukan hal yang harus diutamakan.
 
Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Makanya salah satu tanda bahwa seseorang itu tidak baik  di sisi Allah adalah apabila kita tidak memfokuskan ibadah pada waktu yang Allah sediakan pahala yang lebih banyak. Pada hal Allah telah janjikan sepuluh yang terakhir melebihi kadar pahala dari hari-hari sebelumnya. Jadi sangat sulit, apabila Allah telah menyediakan pahala yang begitu besar bagi sepuluh yang terakhir, ternyata umat manusia ini tidak menggunakannya.  inilah yang dikatakan tanda-tanda yang tidak baik bagi seseorang muslim di kemudian hari. Makanya fenemona ini adalah sesuatu yang tidak baik, karena sudah bergeser daripada nilai-nilai yang sebenarnya harus dilakukan oleh seorang muslim.

Apa faktor penyebabnya pengeseran yang terjadi di masyarakat Aceh?
Penyebab pengeseran ini terjadi, karena masyarakat kita jahil atau awam, tidak memahami inti daripada Idul Fitri, kurangnya ilmu tentang kelebihan bulan puasa, termasuk kelebihan puasa sepuluh yang terakhir. Mereka hanya mendengar melalui ceramah-ceramah, tapi tidak didapatkan menjadi ruh (hati) kehidupan sendiri tentang kelebihan  sepuluh terakhir ramadhan. Faktor ini terjadi oleh dua sebab, yang pertama jahil dalam arti tidak memahami inti daripada pengertian idul fitri dan yang kedua jahil tidak menghayati tentang kelebihan sepuluh yang akhir bulan Ramadhan ini.
 
Bagaimana solusinya untuk masyarakat?
Kita harapkan kepada masyarakat  untuk terus membekali diri, mendalami bagaimana makna sebenarnya makna idul fitri itu, dan bagaimana menyikapi detik-detik terakhir pada bulan ramadhan ini.  Misalnya ulama-ulama sufi, orang-orang yang kuat ibadahnya, terhadap amaliahnya, dia tidak terpengaruh hal-hal yang seperti ini. Ind
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin