
Rasulullah SAW bersabda: “Bahwasanya aku diperintahkan (oleh Allah SWT) agar bersujud dalam shalat dengan tujuh anggota badan ( yaitu dahi, dua telapak tangan, dua lutut, dan dua tela pak kaki bagian ujung jari ). Sembah sujud seorang hamba pada tuhannya adalah amal yang paling luar biasa mendapat pahala di sisi-Nya, dan semulia-mulia pengabdian yang dilakukan makhluk ter hadap Khaliknya.
Sedekat-dekatnya jarak antara seorang hamba dengan tuhannya tatkala si hamba tersebut dalam posisi sujud di atas tanah (alam-semesta), maka perbanyaklah kalian berdo’a dalam posisi sujud, maka wajarlah do’a-do’a dibaca oleh kalian dikabulkan Allah SWT. Firman Allah dalam al-Qur’an: “Dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Tuhanmu.” (QS. Al ‘Alaq: 19).
Sujud seorang hamba pada tuhannya adalah lambang kepatuhan atau ketaatan si hamba (yang hamba itu hanya terdiri dari minuman dan makanan lalu diberikan ruh kehidupan) pada penciptanya. Jika manusia bersujud pada tuhannya, itu menunjukkan bahwa betapa rendahnya ia di hadapan Tuhannya, betapa kecilnya ia di hadapan Khaliknya.
Perjalanan hidup penuh cobaan dan ujian datang menerpa, kemiskinan, kegagalan dari yang satu kegagalan yang lainnya, keterbatasan, ketidakmampuan serta lainnya. Namun demikian , masih saja ada manusia tidak mau sujud kepada Allah SWT. Dan rela sujud kepada taghut, demi mengharapkan secuil perhiasan dunia, harta, tahta dan wanita.
Kembalilah kepada Allah. Bersujud di hadapan-Nya. Tunduk dan pasrah akan takdir dan kehendak-Nya. Sepenuh hati, sepenuh jiwa. Bahwa Allah Maha Berkuasa dan Maha Bijak untuk merubah apapun yang menimpa hamba-Nya. Bersujudlah hati, jiwa dan raga ini pada Allah. Inilah cara kita memanggil kasih sayang Allah. Mengakui segala kelemahan dan kekurangan kita. Menyatakan ketidakberdayaan kita di hadapan Allah.
Sungguh, seluruh malaikat yang ada di langit bersujud kepada Allah. Demikian pula dengan orang-orang beriman yang ada dibumi bersujud kepada Allah. Semua bersujud dengan penuh ketaatan dan penuh keyakinan. Tak ada serpihan keraguan menempel dalam relung hati ini. Bahwa Alla h Maha Berkuasa untuk merubah keadaan apapun yang dialami hamba-Nya.
Fenomena sujud, di antaranya Adam dimuliakan dengan sujudnya malaikat, sujudnya Bani Israil, hamba-hamba Allah bersujud di rumah Allah. Belajar dari sujud Maryam, ahli kitab pun ikut bersujud. Dalam perang pun harus tetap bersujud. Musa bersujud saat bertemu Allah, Malaikat bersujud atas kebesaran Allah, bintang-bintang pun bersujud. Bersujudlah seluruh yang ada di langit dan di bumi, sujud refleksi kesyukuran terhadap nikmat Allah, sujud Daud penuh ketundukan. Purna ciptaan Allah ditutup dengan sujud, beberuntungan bagi yang sujud malam, pengikut Muhammad ruku’ dan sujud. Di hari kiamat semua dipaksa sujud di hadapan Allah, serta banyak yang lain lagi.
Di antara keajaiban bagi orang-orang yang gemar melaksanakan sujud: Meninggikan derajat dan menghapus kesalahan, menghilangkan duka membuahkan sabar, menghasilkan kekhusyukan. Selamat pada hari kiamat, mengantarkan ke pintu surga, sekali sujud lebih baik dari dunia dan seisinya. Sujud orang beriman adalah sujud kemenangan. Di bulan Ramadhan, kita mendapat kesempatan bersujud sebanyak-banyaknya, mudah-mudahan hal tersebut tidak terlewatkan begitu saja. SUHAIMI M. DAUD
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !