Headlines News :
Home » » Selain Kewajiban, Shalat Menjadi Kebutuhan

Selain Kewajiban, Shalat Menjadi Kebutuhan

Written By MAHA KARYA on Sunday, June 9, 2013 | 6/09/2013

Drs H. Syaiba Ibrahim  
Kepala Biro Keistimewaan dan Kesra 
Provinsi Aceh

Bagaimana ummat mengamalkan perintah shalat secara konsekwen?
Sebagaimana yang kita pahami bahwa shalat merupakan salah satu dari rukun Islam setelah mengucap dua kalimah syahadat langsung kita diperintahkan melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam atau lebih dikenal dengan shalat maktubah. Shalat yang diwajibkan kepada semua muslim dam muslimah yang sudah baligh. Karena shalat merupakan rukun islam dan perintah agama, jadi wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang sudah baligh, sehat akal atau tidak terganggu jiwanya itu wajib melaksanakan shalat. Dan shalat juga merupakan sebagai tiang agama yang diriwayatkan didalam hadits Nabi S.A.W. jadi kalau kita umpama seperti sebuah bangunan, kalau di ibaratkan tidak ada tiang, tentunya bangunan itu tidak akan berdiri sebuah bangunan yang kokoh.

Bagaimana mempersiapkan generasi muda yang tidak melalaikan shalat
Nah untuk mempersiapkan generasi muda itu pertama sekali, diwajibkan atau diperintahkan kepada kedua orang tuanya untuk mendidik anaknya melakukan shalat sejak usia dari 7 tahun.  Itu sudah ada perintah untuk melaksanakan shalat, malah sampai usia 10 tahun kalau anak tidak mau mengerjakan shalat mereka perlu diberi sejenis hukuman, tapi hukuman yang diberikan itu harus bersifat yang mendidik dan tidak memberatkan fisik si anak.

Kedua orang tuanya wajib menanamkan nilai-nilai keagamaan, ilmu agama kepada anak-anak. Juga membekali anak-anak dengan pemantapan agama, bisa dengan melakukan mengajari sendiri atau bisa mengantarkan ke tempat-tempat pengajian, madrasah-madrasah atau sekolah-sekolah yang berbasis agama. Kalau dari pertama kita didik mereka di usia dini dengan nilai agama, insya Allah kalau dia dewasa nanti, sudah ada bekal ilmu, sehingga dia menganggap shalat itu bukan sekedar sebuah kewajiban malah namun itu sebagai sebuah kebutuhan. Kalau shalat itu sudah merupakan sebuah kebutuhan artinya tidak boleh tidak itu harus ada, ketika waktu tiba kita langsung melaksanakan shalat.

Pengertian shalat secara philosofis?
Arti shalat itu secara lughah bermakna doa. Jadi apa yang dibacakan dalam shalat itu adalah doa. Jadi kalau ditinjau dari segi syar’i,  shalat adalah yang dimulai dari takbiratul ihram dan ada baca-bacaan serta ada rukunnya yang nanti akan diakhiri dengan salam. Ketika kita melakukan shalat  tentu hubungan kita dengan Allah, kedekatan kita dengan Allah dekat sekali, sama dengan kita berkomunikasi langsung dengan Allah dengan bacaan–bacaan yang sudah ditentukan dalam shalat dan tidak boleh dibaca yang tidak ditentukan di dalam shalat. Jadi secara philosofis bermakna shalat yang kita lakukan adalah untuk kita memperhambakan diri, melakukan komunikasi langsung dengan Allah SWT.

Lalu  pengertian shalat secara aplikasi?
Aplikasi pelaksanaan shalat itu kan bermacam-macam, ada pandangan NU, Muhammadiyah dan lain-lain. Tapi intinya secara aplikasi shalat itu tetap dilaksanakan kalau sudah masuk waktunya dan shalat itu dilakukan tepat pada waktunya, dimana saja, kapan saja. Begitu tiba waktu shalat, wajib dilaksanakan sepanjang kita masih sehat akal pikiran, beda dengan orang yang sudah ternganggu jiwanya.  Sejauh kejiwaan kita masih sehat, sejauh itu tetap masih merupakan satu kewajiban yang dilaksanakan oleh setiap muslim dan muslimah. Jadi salah satu tugas kita adalah memberi bimbingan, penyuluhan, pengetahuan terutama kepada anak-anak yang memang masih membutuhkan bimbingan dan penyuluhan, di samping itu himbauan-himbauan untuk menegakkan shalat lima waktu, dan shalat itu merupakan satu kebutuhan.

Dalam Al Quran dijelaskan, shalat itu dapat merubah perbuatan keji dan mungkar. Tapi kenapa banyak orang masih melakukan perbuatan keji dan mungkar?
Terhadap fenemona-fenomena di tengah masyarakat kita tidak boleh menutup mata, bahwa yang melakukan perbuatan keji, fasiq, mungkar dan perbuatan yang dilarang Allah juga dilakukan oleh mereka yang rajin shalat. Jadi, bukan persoalan salah shalat, artinya bukan shalatnya yang salah.  Tafsiran dari Al-Qur’an, “Sesungguhnya shalat itu mencengah perbuatan keji dan mungkar”, adalah kalau shalat benar-benar dilakukan secara syar’i, secara anjuran agama. Tapi kadang-kadang seseorang melakukan shalat dan apa yang dibaca dalam shalat dia sendiri tidak memahami makna yang dibaca itu. Kalau shalat memang benar-benar dilakukan sesuai dengan syar’i dan tuntunan agama, insya Allah nilai dari shalat itu dapat dirasakannya. Itu kan janji Allah, bukan janji manusia. Jadi kalau janji Allah itu pasti dan benar. (indra)
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin