“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu mushibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.
(QS. Hujurat : 6)
Fitnah merupakan komunikasi kepada satu orang atau lebih yang bertujuan untuk memberikan stigma negatif atas suatu peristiwa yang dilakukan oleh pihak lain berdasarkan atas fakta palsu yang dapat memengaruhi penghormatan, wibawa, atau reputasi seseorang. Kata "fitnah" diserap dari bahasa Arab, dan pengertian aslinya adalah "cobaan" atau "ujian". Sebetulnya fitnah memiliki arti lebih dari pada "ujian". Kata fitnah diartikan sebagai segala tindakan dan perbuatan yang menyesatkan manusia.(QS. Hujurat : 6)
Al-Quran merujuk orang munafik sebagai "penyebab fitnah". Allah memberitahu kita bahwa orang munafik melakukan banyak jenis fitnah; mereka berencana melawan para Rasul dan pengikutnya dengan mencoba mencegah orang beriman dari ikut perang sehingga kehilangan pendirian. Sifat dasar orang munafik adalah kegemaran mereka memfitnah. Memecah belah persatuan orang beriman adalah fitnah dan juga dosa besar.
Hal terkait fitnah adalah pengumuman fakta yang bersifat pribadi kepada publik, yang muncul ketika seseorang mengungkapkan informasi yang bukan masalah umum, dan hal tersebut bersifat menyerang pribadi yang bersangkutan.
Dalam sejarah Islam terkenal sebuah kisah besar tentang fitnah yang menimpa ‘Aisyah RA istri Rasulullah SAW, yang telah diftnah berbuat selingkuh dengan salah seorang shahabat bernama Shafwan bin Mu’aththal. Orang-orang munafik menghembuskan fitnah itu dalam rangka mendiskreditkan keluarga Rasulullah SAW.
Dengan menyebarkan fitnah itu mereka berharap bahwa Rasulullah SAW beserta keluarganya akan kehilangan kepercayaan dari kaum muslimin. Maka untuk menggagalkan dukungan dari kaum muslimin, orang-orang munafik menebarkan fitnah untuk menghilangkan kepercayaan kaum muslimin kepada Rasulullah dan keluarganya.
Di akhir zaman, fitnah smakin merajalela dilakukan manusia untuk mencapai tujuan. Bahkan di bidang politik, fitnah terjadi secara terang-terangan. Kita berharap, ajang Pilkada tidak menyuburkan fitnah, saling menjelekkan dan menjatuhkan. Karena kalau seorang calon pemimpin mengawali debutnya dengan fitnah, maka yakinlah nanti saat berkuasa, ia akan mempraktekkan lebih dahsyat lagi fitnah dalam sisi kehidupan demi melanggengkan tahta dan jabatannya. Semoga Allah selamatkan kita dari fitnah dan berbuat fitnah.
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !