“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”. (QS. Syura:30)
Akhir-akhir ini banyak sekali kita saksikan bertbagai musibah melanda penduduk bumi, seperti gempa, banjir, gunung meletus, kebakaran, longsor dan lain-lain. Kita menjadi prihatin, karena yang namanya musibah sering diikuti dengan korban dan penderitaan.
Sesungguhnya musibah-musibah yang menimpa kaum muslimin berupa penderitaan, kesulitan dan kesempitan baik pada harta maupun keamanan, baik yang menyangkut pribadi ataupun sosial, adalah teguran Allah karena maksiat-maksiat yang mereka lakukan dan sikap mereka yang meninggalkan perintah-perintah Allah serta meninggalkan penegakkan syari’at Allah, bahkan mereka mencari-cari hukum di antara masyarakat dengan hukum selain dari syari’?t Allah yang telah menciptakan seluruh makhluk.
Hikmah dari suatu bencana atau musibah menurut Islam dikategorikan sebagai hukuman Allah atas pembangkangan yang dilakukan manusia pada aturan yang ditetapkanNya.
(hukum sebab akibat). Yang kedua, bencana atau musibah ini memiliki hikmah sebagai penghapus dosa. Dengan demikian di akhirat nanti ada dosa yang tidak diperhitungkan lagi karena hukumannya sudah ditunaikan Allah di dunia. Yang ketiga, hikmah bencana adalah sebagai ujian untuk kenaikan derajat di mata Allah SWT, sebagaimana yang di alami oleh Rasulullah SAW.
Ibnu Qayyim berkata: Andaikata kita bisa menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusanNya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah. Namun akal kita sangat terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia di bawah sinar matahari.
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !