Headlines News :
Home » , » Menjadi Generasi Qur’ani Lewat Festival

Menjadi Generasi Qur’ani Lewat Festival

Written By MAHA KARYA on Friday, March 11, 2011 | 3/11/2011

WAWANCARA | Generasi qur’ani harus dipersiapkan sejak dini. Pendidikan mulanya terwujud di rumah yang kemudian mendapat dukungan dari lingkungan sekitar. Salah satu cara menggali potensi qur’ani adalah lewat festival. Lebih jauh tentang ini, simak wawancara Nurjannah Usman dengan Staf Penamas Kanwil Kemennag Aceh yang juga Ketua Festival Anak Saleh Indonesia VIII, Sayed Khuwailid Qasim, S.Ag berikut ini.


Bagaimana upaya mempersiapkan anak shaleh?
Semua dimulai dari keluarga. Tapi kita juga mencoba mengupayakannya melalui festival seperti FASI, yang diselenggarakan tiap dua tahun sekali. Ini merupakan usaha rutin tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi bahkan sampai ke even nasional. FASI akan menggali potensi yang dimiliki oleh putera-puteri kita, generasi qurani yang selama ini dibina di pengajian dan TPA. Kita ingin melihat sejauh mana kemampuan mereka yang belajar di tingkat sekolah masing-masing.

Tujuan diadakannya FASI?
Kita ingin merubah paradigma lama dengan paradigma baru. Mereka sebagai generasi penerobos yang akan membawa Aceh menjadi provinsi yang kental nilai Islam-nya, dan mereka akan mengimplementasikannya dalam kehidupan bermasyarakat. Di mana pun nantinya mereka tinggal, mereka akan menjadi generasi qurani.

Maka ada beberapa perlombaan yang kita festivalkan, seperti Kaligrafi untuk mempelajari kalam Allah, lomba pidato Bahasa Inggris, Bahasa Arab, cerdas cermat, tartil, mewarnai, menggambar, cerita islami, himne, mars, adzan dan iqamat, dan hafalan juz ‘amma.

Kriteria Anak shaleh versi FASI?
Menurut pemahaman kami, anak shaleh adalah anak yang taat, memahami waktu shalat, berakhlakul karimah dengan orang tua. Dalam bergaul menjaga sikap, punya rasa kasih sayang yang marhamah, mereka hidup dalam pola sehat tidak berpengaruh pergaulan bebas, sopan santun, berkarakter, bermental, tutur kata, watak yang qurani. Hal ini akan kelihatan dalam profilnya. Jauh hari sudah kita persiapkan mental qurani, dengan mengirim surat ke daerah-daerah dengan menyebutkan kriteria anak shaleh. Saya pikir hal ini sudah dilakukan oleh kabupaten kota, kita menerima peserta yang sudah lulus seleksi dari daerah masing-masing.

Setelah itu kita juga melakukan pembinaan secara intensif. Ini untuk membandingkan sejauh mana hasil serapannya sebelum dan sesudah perlombaan. Termasuk ukhuwah guru pembina dengan siswa, membangun sebuah kekompakkan dan keberhasilan, silaturrahmi, mengasuh, membimbing, mempersiapkan mental, mempola mereka sesuai yang dibutuhkan untuk menjadi generasi qurani. Intinya membangun ukhuwah yang besar lewat cinta Alquran.

Targetnya?
Kita harus lebih baik dari tahun kemarin. Berusahalah agar hasil dari perlombaan ini, tidak hanya dibutuhkan waktu perlombaan tetapi juga dapat diresapi dan dihayati dalam kehidupan sehari-hari.

Program ke depan?
Pertama kita harus sosialisasi ke masyarakat betapa pentingnya Alquran dalam prilaku bermasyarakat. Dengan mencari para pendidik yang memahami karakter anak-anak, dan membawa kurikulum ini agar dapat diserap pola pikir anak. Pembinaan membaca Alquran itu kami rencanakan ke seluruh daerah sesuai anggaran yang ada. Yang terpenting, kita turut membantu Pemerintah Aceh dalam rangka mencerdaskan anak negeri.

Kita berharap tidak ada lagi putera-puteri Aceh dan calon pejabat Aceh yang tidak bisa baca Alquran. Mulai saat ini belajar terus agar tidak ada lagi kata-kata terlambat dalam belajar. Pemerintah harus terampil melahirkan generasi qurani yang handal, berbobot, dan bermental religius.
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin