Headlines News :
Home » » Film Aceh Sesuai Karakter Orang Aceh

Film Aceh Sesuai Karakter Orang Aceh

Written By MAHA KARYA on Monday, March 7, 2011 | 3/07/2011

Pasca Tsunami, dunia perfilman Aceh kian berkembang. Dari yang mulanya usaha coba-coba, ternyata setelah dilempar ke pasaran, masyarakat yang lapar akan hiburan terpancing rasa suka. Tetapi, bagaimana pendapat produser film Aceh terhadap karakter film yang mereka produksi? Sudahkah sesuai dengan niali-nilai keacehan? Berikut petikan wawancara jurnalis Gema Nurjannah dengan produser film Empang Breuh H Khairuddin.

Bagaimana perkembangan dunia film di Aceh?
Menurut saya film di Aceh standar-standar saja, tidak seperti film nasional. Film Produksi kita pun juga standar. Memang perkembangannya lebih pesat pasca tsunami, film Aceh membludak. Film pruduksi Din Kramik saja ada lima film, seperti Gam Gee, Kuwah Leumak, Jeu e, Empang Breuh dan Zainab. Tambah lagi dengan satu film beberapa volume seperti Empang Breuh.

Apakah film Aceh memenuhi kriteria keacehan?
Film yang kita buat untuk menghibur masyarakat Aceh. Otomatis harus sesuai dengan kultur masyarakat Aceh kalau film mau diminati masyarakat. Karakter Aceh dapat diperhatikan di film Empang Breuh. Disitu menceritakan bagaimana seorang ayah yang alim dan keras dalam menjaga anak perawannya. Sebagai peran orang kaya kampung Haji Uma akan melakukan apa pun demi anak semata wayangnya agar tidak terpengaruh budaya modern yang negatif. Menurut saya, itu khas karakter keacehan. Berdasar sejarah kita baca-baca, orang Aceh itu keras dan berani. Karakter itu kita dapatkan pada Haji Uma.

Film Aceh sudah islami?
Saya tidak berani menjawab iya atau tidak. Yang pasti ketika kita menyaksikan sebagian film Aceh yang lain, terkadang kita malu dengan keluarga karena pada saat menonton pasti ada anak dan orang tua. Terkadang film itu tidak cocok untuk usia mereka. Tetapi di film Empang Breuh kita khususkan untuk semua kalangan. Baik dari tampilan film, karakter maupun tutur kata yang dipakai di dalam film.

Din Kramik juga memproduksi beberapa ceramah,seperti ceramah Tgk Kamaruddin Puteh, Tgk Mulyadi MJ dan Tgk Haji Uma merupakan salah satu aktor berkarakter keras di film empang breuh. Kedepan, Insya Allah, kita merencanakan akan memproduksi film-film yang islami.

Prospek pasar film Aceh?
Beberapa tahun terakhir, kalau melihat pasar film Aceh sudah sangat maju, apalagi film Empang Breuh ini membludak di pasar. Pengalaman pertama kali peluncuran volume perdana film empang breuh sangat diminati pasar, sungguh diluar dugaan. Waktu itu pun manajemen yang kita lakukan belum rapi benar. Ketika ditelusuri film Aceh sudah keluar kemana-mana. Sudah masuk ke Malaysia, Padang, Medan, Jakarta, Papua dan bahkan ke Amerika juga ada yang minta kasetnya.

Kerjasama yang dibangun?
Alhamdulillah dari pertama kita memulai usaha ini pasca tsunami, berawal dengan modal satu juta saat itu kita mulai dengan usaha jual kaset kaki lima. Berjuang terus bersama tim yang solid dengan managemen keluarga sampai sekarang tidak ada masalah. Berkat kekompakkan kita selain hasil karya sendiri juga bekerja sama dengan pihak luar, seperti Film dokumenter BNP Aceh, Posyandu world vision, FAO, dan Panglima Laot.
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin