Headlines News :
Home » » Bersyukur untuk Mencapai Kebahagiaan

Bersyukur untuk Mencapai Kebahagiaan

Written By MAHA KARYA on Sunday, March 13, 2011 | 3/13/2011

TAFSIR |
Prof. Dr. Tgk. Azman Ismail, MA


Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.(QS An Nisa’: 147)


Ayat di atas terkait dengan ayat sebelumnya yang berbicara tentang orang-orang munafiq: Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (QS An Nisa’ 145)

Karenanya orang munafiq diminta bersyukur kepada Allah atas nikmat yang terimanya. Demikian banyak nikmat Allah. Bukan dia saja yang menerimanya, tapi orang lain pun menerimanya, ada orang Islam, mukmin, kafir, munafiq, semuanya menerima nikmat Allah.

Kalau orang-orang beriman mensyukuri nikmat tersebut, sebaliknya, orang kafir atau orang munafiq tidak akan bersyukur atas nikmat yang diterima itu. Itu salah satu perbedaan antara mereka yang beriman dengan yang tidak beriman. Salah satu tanda orang bersyukur atas nikmat Allah, menggunakan nikmat itu sesuai dengan apa yang disuruh oleh Allah Swt. Sekali-kali tidak akan menggunakan nikmat Allah untuk hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt.

Itulah salah satu tanda bersyukur. Orang mukmin makan nasi, kafir juga makan nasi, sesudah dia makan nasi punya tenaga dan tenaga itu digunakan untuk menyembah Allah, beramal shalih. Itu salah satu tanda dari orang-orang bersyukur, sebaliknya, kalau orang makan dan minum lalu kenyang dan punya tenaga, tapi tenaga itu digunakan untuk hal-hal lain, misalnya mencuri harta orang, menipu, itu tandanya orang itu tidak bersyukur.

Allah Swt mengatakan kepada orang munafiq, Allah tidak akan mengazabnya dengan syarat bila bersyukur, dalam arti segala nikmat Allah digunakan sesuai dengan tuntunan Allah Swt, kemudian baru datang sinar iman.

Kadang-kadang seseorang mengerjakan dulu perintah-perintah Allah, baru kemudian datang sinar iman, sebaliknya Allah memerintahkan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dasarnya itu iman. Allah berfirman: dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini. (QS Al-Hijr: 99)

Allah memberi tuntunan kepada manusia, agar mengerjakan dulu suruhan Allah, baru akan datang apa yang disebut dengan keyakinan. Sembahlah Tuhanmu berulang-ulang, akhirnya kamu akan yakin bahwa yang kamu kerjakan itu benar adanya.

Jadi, kalau yang pertama-tama kita ajarkan keimanan kepada anak-anak itu betul atau kadang-kadang kita balik, kita ajarkan dulu amal shalih disela-sela dia mengerjakan amal shalih, akan bersinar keimanan, sehingga dia beriman dengan iman yang sebenarnya.
Kemudian, kalau seseorang sudah bersyukur atas nikmat Allah, maka Allah akan menerima pekerjaan orang itu, walaupun yang dikerjakan itu sedikit, seperti harapan Rasululllah, beragamalah dengan ikhlas, sehingga pekerjaan yang sedikit pun cukup untuk hidup di dunia dan di akhirat, yang penting kualitas pekerjaan kita itu, walaupun sedikit tapi berkualitas. Salah satu cara untuk berkualitas dengan mensyukuri nikmat Allah dan ikhlas dalam beramal.

Keridhaan Allah itu pencapaian paling tinggi yang akan digapai oleh orang-orang beribadah. Kadang dia mendapat pahala berupa kenikmatan dalam Surga, tapi yang lebih berbobot lagi mendapat keridhaan Allah Swt, sehingga kenikmatan itu akan bertambah-tambah bila Allah Swt telah rela kepada hamba-Nya.

Seorang tabi’ tabi’in, Makhul, berkata, “Capailah empat dan jauhilah dari yang tiga.”

Ada orang beriman semasa Rasulullah masih hidup dan pernah melihat Rasulullah beramal shalih, jika bersama Rasulullah itu namanya sahabat. Itu tidak mungkin kita gapai, karena Baginda Rasulullah telah meninggal, tetapi kemudian ada orang yang beriman juga beramal shalih, tapi sayang tidak pernah bergaul hidup melihat Baginda Rasulullah Saw, itu namanya tabi’in, kemudian generasi sesudahnya disebut dengan tabi’ tabi’in.

Jadi, ilmu mereka tidak jauh dari ilmu para shahabat yang langsung menerima ilmu dari Baginda Rasulullah Saw. Salah seorangnya adalah Makhul. Apa dia katakan? Kalau orang mempunyai empat hal atau salah satunya, akan memberi kebahagiaan kepadanya. Tiga hal lagi kalau dia mempunyai ketiga-tiganya atau salah satunya, dia akan mendapat kebinasaan, mendapat kemurkaan dari Allah Swt.

Empat yang membawa kebahagiaan adalah: pertama bersyukur, kedua beriman, ketiga berdoa, keempat beristighfar. Empat hal itu kalau dia punyai keempat-empatnya sangat baik, kalau dia punyai satu pun itu dapat membawa kebahagiaan.

Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin