Headlines News :
Home » , » Saatnya Santri Berkiprah

Saatnya Santri Berkiprah

Written By MAHA KARYA on Monday, February 21, 2011 | 2/21/2011

OPINI :: Hendra Saputra, MA

Membaca tulisan Dasam Syamsudin dalam tulisannya yang dipublikasikan melalui internet memberikan pengertian santri berasal dari bahasa inggris yang terdiri dari dua suku kata yaitu Sun dan There. Sun berarti matahari dan There berarti tiga. Jadi pengertian santri disini ialah tiga matahari. Kemudian, ia memberi penjelasan bahwa yang dimaksudkan dengan tiga matahari ialah tiga rukun dalam agama Islam yaitu Iman, Islam dan Ihsan.

Meskipun Dasam Syamsudin sendiri tidak mengetahui siapa sebenarnya yang pertama kali memberikan pengertian santri berasal dari bahasa inggris, namun kiranya pengertian tersebut bisa memberikan dampak yang positif dalam pengembangan santri kedepan.

Kita semua mengetahui bahwa matahari merupakan ciptaan Allah yang menyinari bumi, dengan adanya matahari setiap makhluk dapat melaksanakan aktivitasnya dengan baik. Seorang santri kiranya dapat menjadi penerang dalam setiap kegiatan manusia layaknya matahari. Dengan ilmu yang dimilikinya, santri kiranya dapat berperan dalam pembangunan untuk mewujudkan masyarakat madani, untuk hal tersebut, Nurcholis Madjid menyebutkan bahwa dalam masyarakat madani harus dibangun semangat rabbaniyah atau ribbiyah sebagai landasan vertikal, sedangkan semangat insyanyah atau basyariah yang melandasi komunikasi horizontal.

Namun sepertinya untuk sekarang pengertian santri hanya sebatas orang yang mempelajari agama, tanpa bisa berkiprah dalam pembangunan. Santri hanya bisa menjadi penceramah, imam mesjid dan sebagainya. Kemudian santri hanya terbiasa dengan kitab kuning, peci dan kain sarung. Kiranya kesan seperti ini secara perlahan perlu diminimalisir agar setiap santri termotivasi untuk membangun bangsa dan negara.

Rusaknya moral bangsa pada saat ini tidak lain hanyalah karena pemahaman dalam agama dinomor duakan. Disekolah-sekolah umum untuk mata pelajaran agama dirasa sangat kurang, oleh sebab itu tidaklah mengherankan bila dikatakan bahwa untuk orang pintar banyak, namun orang pintar yang memiliki iman yang kuat hanya ada beberapa orang saja.

Santri yang memiliki pemahaman tentang rukun agama yaitu iman, islam dan ihsan kiranya ilmu dimiliki tersebut dapat diimplementasikan dalam pembangunan. Santri harus bisa menerima perkembangan globlalisasi sebagai tantangan yang mayoritas didominasi oleh dunia barat, bukan malah menjauh dari globlisasi tersebut. Bukankah di dalam Islam punya konsep tersediri dalam membangun suatu negara yang adil dan sejahtera, oleh sebab itu tidaklah perlu dikhawatirkan dengan adanya globlisasi tersebut.

Saat ini di Aceh, seiring dengan pelaksanaan syariat Islam secara kaffah, sepertinya Pemerintah Aceh memberikan perhatian yang serius untuk pengembangan santri atau dayah. Begitu bagitu banyak dana yang dikucurkan untuk program ini, bahkan menurut informasi yang berkembang akan ada dayah yang setingkat dengan perguruan tinggi di Aceh. Kesempatan seperti ini kiranya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para santri yang ada di Aceh dan semoga program ini dapat berjalan dengan baik. Sehingga diharapkan akan lahir pemimpin atau pejabat yang baru yang memiliki pemahaman agama yang kuat, sehingga konsep masyarakat madani yang merupakan konsep masyarakat Islam dapat tercipta di bumi serambi mekkah. Wallhu ’alam bis shawaf.
Penulis Staf Baitul Maal Provinsi Aceh
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin