
Rasulullah Muhammad SAW bersabda, artinya: “Allah menciptakan seratus rahmat. Dia menahan di sisi-Nya 99. Allah menurunkan ke dunia ini hanya satu rahmat saja. Dengan satu rahmat itulah makhluk saling berkasih sayang sampai-sampai induk binatang mengangkat kakinya karena takut terinjak anaknya.” HR. Bukhari dan Muslim
Allah memiliki Sifat Kasih Sayang yang sangat besar terhadap makhluk-Nya. Baik ketika di dunia ini maupun di akhirat. Kalimat miah yang berarti seratus bukanlah bilangan mati. Akan tetapi kalimat itu menunjukkan kepada makna banyak. Boleh jadi seribu, seratus ribu, sejuta dan seterusnya.
Kenapa tidak? Sekalipun Allah menurunkan rahmat ke dunia itu hanya satu saja, namun manusia pasti tidak dapat menghitung dan menilainya. Sebut saja nikmat mata misalnya, telinga, lidah, dan anggota tubuh kita lainnya. Ditambah lagi dengan nikmat udara, hujan, sinar matahari, dan apa saja yang ada di alam semesta. Semua nikmat itu Allah berikan kepada manusia tanpa pilih kasih, apakah itu orang mukmin atau kafir, orang taat atau orang maksiat.
Jadi dengan hanya satu kasih sayang Allah yang diturunkan ke bumi ini, betapa manusia dapat merasakan nikmat kasih sayang Allah kepadanya. Pasti akan jauh lebih hebat lagi nikmat yang akan Allah berikan kepada orang-orang mukmin di negeri akhirat kelak. Masih ada 99 kali lipat lagi, jika dibandingkan dengan nikmat kasih sayang Allah yang ada di dunia ini.
Oleh sebab itu manusia perlu memiliki sifat kasih sayang dengan sesama manusia. Sebagai mana yang telah dicontohkan Allah terhadap hamba-Nya. Akan sulit merasakan kasih sayang Allah bila manusia tidak saling menyayangi dengan sesama makhluk ciptaan Allah. Tidak mudah memperoleh pengampunan Allah jikalau manusia tidak memiliki sifat memaafkan dengan sesamanya.
Manusia yang jiwanya kering dari rasa kasih sayang, akan saling menghina, mencaci, menjatuhkan, dan menganggap sepele orang lain. Bahkan lebih dari itu, manusia akan suka membunuh, menzalimi, merampas harta sesamanya, menipu dan mengurangi hak-hak orang lain.
Padahal, bila dibandingkan dengan hewan dan seluruh makhluk ciptaan Allah, manusialah yang paling sempurna kejadiannya; paling lengkap panca inderanya; paling halus perasaan; dan paling cerdas pemikirannya. Sungguh tidak pantas bagi manusia berbuat sesuatu yang menyebabkan Allah tidak ridha kepadanya. Manusia tidak pantas sombong dan menyombongkan diri atas sesamanya apalagi sombong kepada Khaliknya.
Jika manusia sayang terhadap makhluk Allah yang ada di bumi, niscaya Allah dan malaikat-Nya akan lebih sayang kepada manusia. Kalau Allah dan malaikat sudah menyayangi manusia, lalu kasih sayang siapa lagi yang dibutuhkan setelah itu? Allahu Waliyyuttaufiq.
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !