
Pengendara yang sembrono, pedagang kaki lima yang amburadul, pejalan kaki yang seenaknya sendiri, dan lainnya yang tidak akan cukup jika dibahas di sini. Kacau sekali jalanan kita. Bahkan dikoran-koran lokal, angka kecelakaanpun, menjadi lumlah untuk dilihat.
Janganlah melihat terlalu jauh. Cukuplah kita mengambil contoh di ibu kota provinsi ini. Jembatan penyeberangan telah dibangun untuk memudahkan pejalan kaki agar tidak terganggu dan mengganggu kendaraan. Sudah ada pula traffic light disetiap persimpangan yang mengatur kesempurnaan berjalannya kendaraan. Namun ada saja yang tidak mengindahkan. Entah karena ingin cepat sampai tujuan, entah pula karena berlomba-lomba untuk dapat penumpang paling banyak, entah karena lainnya. Semua punya argumentasi jika ditanyai pendapat.
Satu hal yang pasti, Islam mengajarkan kita bahwa karena tertiblah maka ibadah kita akan lebih bermakna. Karena tertib jugalah prosesnya lebih terasa. Seperti diungkap seorang Dai Banda Aceh, “Tertib dalam shalat, adalah faktor penting diterimanya ibadah.” Tidak hanya shalat saja sebenarnya. Ibadah apapun, jika dilakukan dengan tertib maka implikasinya akan sama.
Tertib bermakna apapun yang kita kerjakan selalu bermula dari hal yang kecil dam sistematis. Dalam shalat misalnya. Setiap rukunnya dikerjakan secara perlahan diawali dengan niat dan diakhiri dengan salam. Semua berjalan seiring. Dan semua masyarakat Muslim yang melakukan shalat paham hal tersebut. Jika ada yang melakukan dengan amburadul, sekehendak hatinya saja, tidak jelas kapan salam dan kapan niat, layakkan shalat tersebut diterima? Walaupun milik Allah lah hak sebuah ibadah diputuskan diterima atau tidak.
Lantas bagaimana jika keamburadulan itu tercipta di jalan raya. seperti nila setitik rusak susu sebelanga. Karena satu orang yang bertingkah sekehendak hati di jalan raya, alamat celakalah banyak orang yang tidak bersalah.
Bagaimana cara menghindarinya. Gampang. Patuhi segala peraturan jalanan. Toh peraturan dibuat untuk dilaksanakan bukan untuk dilanggar seperti yang selama ini santer dielu-elukan.
Untuk Pemda setempat, agaknya persoalan jalanan harus sering ter-up date. Sehingga sekecil apapun yang terjadi di jalanan, Pemda dapat tangkas dan sigap. Bagi pengguna jalan, baik itu pengendara roda dua, roda empat dan roda berapapun, serta pejalan kaki, ayo tertiblah. Buka mata buka telinga terhadap segala peraturan jalanan. Selain kita aman, orang lain jadi nyaman, kita juga akan mendapatkan pahala. Karena ibadah tidak hanya di masjid, tapi juga ada di jalanan.Sri Muliati
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !