Headlines News :
Home » , » Menjadi Diri Sendiri, Lebih Baik.

Menjadi Diri Sendiri, Lebih Baik.

Written By MAHA KARYA on Thursday, February 24, 2011 | 2/24/2011

KUBAH | Perempuan kelahiran Banda Aceh, 24 April 1974 yang berkulit saumatang berpiawai seorang bersahaja. Pengembaranya dari tahun ke tahun dalam rangka mengikuti orang tuanya, Dewi mendapat berbagai macam teman dari berbagai suku. Pendidikan pertama yang ia terima sejak lahir menjadi pelajaran berharga dalam menjalani hidup yang penuh getir kendala kehidupan telah dirasakannya sejak dulu.

“Saya dibesarkan dalam keluarga militer, ayah saya seorang polisi militer dan dalam kehidupan sehari-hari, ayah saya selalu menerapkan disiplin dan harus bertanggung jawab dalam hal apapun kepada anak-anaknya,” ungkap Dewi Meuthia mantan aktifis mahasiswa aceh ’99.

Selama remaja, Ibu dua anak ini, selalu berpinda-pindah, dari sekolah satu ke sekolah lain. “Yang paling berkesan dalam kehidupan saya adalah pindah-pindah sekolah, karena orang tua saya militer, mungkin hanya bertugas 3 tahun di Kalimantan, kemudian pindah sekolah ke Jawa, belum tiga tahun di Jawa, pindah sekolah ke sumatera. Mungkin kalau dihitung sampai sembilan SD dia baru tamat.”, sebut istri Muhammad Nazar ini.

Putri pasangan Letkol H. Purnawirawan Anwar AS dan Hj Lisnawati ini, sangat banyak mendapat pelajaran dari lingkungannya. Terutama kesan dapat bergaul dengan banyak suku. “Jadi saya bisa melihat bagaimana cara bergaul dengan orang jawa, kalimantan, sumatera atau aceh.” ujar Ketua Harian Dekranas Aceh.

Sejak menamatkan SD di Lhoksemawe, kemudian ia melanjutkan studi hingga SMA di kota yang sama. Kemudian melanjutkan study S1 Fakultas Kedokteran di UISU selama tiga tahun. Kemudian dia keluar dan masuk ke Universitas Iskandar Muda jurusan Tehnik Sipil. Secara kebetulan, waktu itu di Aceh lagi konflik hingga ia bersama mahasiswa Aceh saat itu memilih gerakan referendum Aceh. Ditengah perjalanan study, ia pindah ke STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tehnik) dan menjadi sarjana empat bulan sebelum tsunami di Fakultas Tehnik Unsyiah.

Pendiri ’Lsm CAJP’ Lembaga bidang pendidikan, kesehatan, sedikit di bidang politik, Dewi sosok wanita yang tidak suka kepada pekerjaan perkantoran yang sifatnya menoton. Ia lebih suka kepada pekerjaan sosial. Dewi sering berkumpul dan bergabung dengan teman-teman untuk melakukan pekerjaan sosial. “Menjadi diri sendiri akan lebih baik.” ungkap bunda M. Asad Al-Muharririyal Al Asyiy.

Tahun 2000 lalu, dia dipersunting oleh Muhammd Nazar lelaki yang dikenal sebagai ketua presidium SIRA. Dari perkawinannya, mereka dianugrahkan seorang putra bernama M. Asad Al-Muharririyal Al Asyiy berarti singa pembebas Aceh dan putri Najma Munira Hayah yang berarti bintang bersinar.

Soal pengalaman menjadi istri Wagub Aceh, ia mengatakan justru waktu sudah banyak berkurang untuk anak-anak. Dengan posisi sebagai istri Wagub, sebut Dewi, lebih bisa memahami masyarakat Aceh terutama kaum perempuan. Selama konflik masyarakat Aceh sangat terfakum dalam bergerak, setelah tsunami plus perdamaian, ternyata perempuan Aceh bisa berkiprah. Sebernarnya perempuan Aceh itu sangat kuat dan sangat punya keinginan untuk melakukan suatu perubahan. (jannah)

Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin