Headlines News :
Home » , , » Memberi Bagai Musim Semi Tak Berganti

Memberi Bagai Musim Semi Tak Berganti

Written By MAHA KARYA on Tuesday, February 22, 2011 | 2/22/2011

.: FIKRAH :.

Memang indah di pandang mata ketika orang-orang mengulurkan tangan untuk memberi dengan sesuka hati, namun alangkah indahnya jika pemberian itu memiliki nilai dan makna.

Memberi dengan maksud-maksud tertentu tak akan menjadikan seseorang itu menjadi mulia. Yang terpenting dalam melaksanakan perbuatan adalah keikhlasan niat, keterkaitan dengan Allah Swt serta melupakan keuntungan pribadi dari perbuatan tersebut. Memperhatikan perasaan orang yang mengharapkan nikmat itu serta tidak menyakiti orang lain dengan pemberian tersebut. Tanpa keterkaitan yang kuat dengan Sang Pencipta segala perkataan dan perbuatan tak akan bermakna, walaupun telah tersebar luas dan diketahui banyak orang.

Kemolekan lahiriyah tak menjamin kecantikan batin. Menghias diri hendaknya di mulai dari hati, yaitu mulai dari jiwa, agar manusia memiliki kesempatan yang lebih luas untuk meraih kesempurnaan yang hakiki. Banyak manusia yang senang memberi, kemudian berkaor-kaor melalui media massa tentang seberapa besar pemberian tersebut.

Demikian juga dengan orang-orang berkemampuan yang sudah berkali-kali melaksanakan ibadah haji, bahkan sudah belasan kali, mereka mengabaikan orang-orang di sekelilingnya yang tak berkemampuan dan sempit penghasilan. Bukankah yang demikian itu, sejatinya mereka itu hanya ingin menegaskan kecongkakan mereka sendiri demi memuaskan ego mereka sendiri.

Mereka telah mendirikan, mengurus dan memakmurkan masjid, menghidupkan syiar Islam dengan menunaikan ibadah haji, namun, pada saatyang sama mereka membakar jiwa dan nama baik orang lain. Pada waktu yang sama juga terdengar rintihan korban-korban ego mereka disekitarnya. Mereka memilih kemuliaan yang tampak secara kasat mata sangat sempurna di mata orang lain.

Karena keriuhan yang mereka ciptakan sendiri, mereka mampu menyamarkan kemewahan dan mengubahnya menjadi kesan baik di mata orang-orang yang sangat membutuhkannya. Mereka senang dan bahagia di atas penderitaan sesamanya.

Seharusnya, kehidupan ini dihiasi dengan memberi, untuk menjadikan seluruh kehidupan yang akan dijalani ini bagaikan musim semi yang tak pernah berganti. Dermakan kebaikan tidak harus dengan lembaran uang. Boleh dengan sekadar ucapan yang baik, berusaha menolong sesama manusia, memberikan konstribusi pemikiran yang di butuhkan, atau sekadar nasihat yang tulus. Memberilah dengan apapun yang bisa di berikan. Dengan begitu, kita akan selalu memberi tanpa ikatan dan syarat apapun.

Memberi merupakan ekspresi yang tulus dari belas kasih yang mendominasi eksistensi diri kita di bumi ini. Walaupun nanti terjadi perubahan keadaan dan kondisi dalam hidup ini, sikap tersebut dihadapan orang lain janganlah pernah berubah. Selalulah memberi!

Seseorang yang gemar dan bersegera melakukan kebaikan, ia akan mendapatkan balasan, sebagaimana termaktub dalam Quran ayat 5-7, Surat Al-lail (92), ”Maka kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” Banyak ayat- ayat dalam Al-Quran dan hadits yang menyatakan, orang-orang yang gemar bersedekah dan suka memberi akan mendapat kebaikan dan ganjaran yang besar.

Jadi, dengan sebersit rasa takut kepada Allah, dengan pemberian itu sejatinya dapat menyelamatkan dirinya dan menjamin tak akan membuat namanya terhapus dari daftar orang-orang taqwa. Oleh karena itu, dalam bermal, unsur yang terpenting adalah mengkaitkan hati hanya kepada Allah. Bukan kepada manusia. Seharusnya, keteguhan dalam bersedekah atau memberi menjadi bagian dari salah satu hakikat jiwa yang melampaui batas keraguan-raguan. Suhaimi M. Daud
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin