
Oleh Sayed Muhammad Husen
Dakwah adalah transformasi (perubahan) dari sistem sosial yang menolak Islam sebagai pandangan hidup menuju suatu tatanan sosial yang menghormati nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dakwah sekaligus sebagai sarana mewujudkan perhormatan manusia yang total terhadap tauhid dan mengimplementasikannya dalam seluruh aspek kehidupan.
Warung kopi (warkop) sebagai bagian dari kehidupan ini tak boleh luput dari dakwah. Warkop tak boleh bergerak sendiri penuh intrik, gosip, fitnah, dan berbagai bentuk kesia-siaan lainnya. Warkop jangan dibiarkan berproses sendiri, tanpa dilandasi nilai-nilai ilahiyah. Kita juga tak hendak membiarkan warkop berkembang menjadi institusi yang berhadap-hadapan dengan syariat Islam.
Kita mengharapkan, warkop tetap sebagai bagian integral sistem sosial keacehan yang islami. Tak ada pemilahan antara warkop dan masjid di Aceh. Sejatinya sama-sama mengarahkan masyarakat pada kehidupan yang mencintai dan mantaati Rabb-nya. Jika masjid menjadi simbol keislaman orang Aceh, maka di warkop pun seharusnya tetap mencerminkan identitas keacehan itu.
Karena itu, pekerja dakwah tak boleh melupakan dan meningggalkan warkop sebagai salah satu obyek dakwah. Warkop juga menjadi target islamisasi total. Mendakwahi warkop dengan “warganya” adalah bagian dari pekerjaan besar dakwah ilallah: mendorong masyarakat berbuat kebaikan dan meninggalkan segala keburukan. Jadi, tak ada lahan dakwah yang dibiarkan terbengkalai begitu saja.
Mendakwahi warkop bukan berarti menjadikan warkop seperti masjid atau dayah (pesantren). Warkop tetap pada fungsinya yang konsumtif dan rekreatif, namun bagaimana menjadikan warkop mampu mendukung seruan, supaya “warganya” tidak maksiat kepada Rabb-nya. Dakwah di warkop bagian dari upaya mengekalkan nilai-nilai islami dalam masyarakat Aceh. Warkop adalah bagian dari masyarakat Aceh.
Dakwah harus pula dilakukan sesuai dengan karakteristik warkop. Untuk ini, para pekerja dakwah harus pula merumuskan metodologi dakwah warkop yang efektif: dakwah yang lebih menekankan pada penciptaan susana islami, dibandingkan penyampaian pesan-pesan Islam. Dakwah yang tak menggurui, tapi lebih pada menciptakan iklim yang islami.
Beberapa bentuk dakwah warkop dapat kita sebutkan disini: menjaga kebersihan di warkop; menjaga kebersihan maknan dan mainuman; membayar gaji pekerja warkop yang layak; menyesaikan dengan jadwal shalat Jumat dan Maghrib; membatasi konten pornografi pada internet; menyelipkan musik dan film islami; secara berkala mengadakan diskusi agama dengan mengefektifkan Forum Warkop; menyebarkan Buletin Jumat; berlangganan media islami; menambah hiasan kaligrafi atau gambar-gambar islami. Dan, banyak bentuk lain yang dapat terus dikembangkan.
Untuk ini, kita membutuhkan pekerja dakwah spesialis, yang mampu mengembangkan dakwah di obyek tertentu, seperti di hotel, rumah sakit, lokasi wisata dan juga di warkop. Ayo, siapa berminat? Mulailah berdakwah.
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !