

Lapangan bola kaki tersebut dikelilingi oleh area persawahan. Jelas terlihat sawah-sawah tersebut kini dalam kondisi kerontang, batang-batang padi layu memerah. “Nyan hana mungken cok hase,” keluh Hasan, warga Lampanah yang tiba lebih awal di lapangan. Hasan pesimis soal penghasilan sawahnya.
Persawahan di kawasan Lampanah umumnya adalah sawah tadah hujan. Sejak hujan jarang berkunjung, sawah di daerah ini mengalami kekeringan. “Kekeringan ini lantaran petani kita terlambat melakukan penanaman di masa global warming seperti saat ini, sehingga sawah-sawahnya mengalami krisis air,” sebut Ir. Eko Slamet, Kadis Sumber Daya Air kepada media, Senin lalu.
Sekitar 500-an warga dari 1500 jiwa lebih penduduk hadir untuk memanjatkan do’a pada Ilahi agar dianugrahi hujan. Ibadah shalat sunah tersebut diawal sepekan sebelumnya dengan warga berpuasa 3-5 hari, dan berbuka usai shalat.

Disebutkan Hasan, tata cara shalat istisqa’ amat berbeda dengan shalat sunnah lainnya. Ia pernah melakukan hal serupa tiga puluh tahun lalu.
Dalam tata cara shalat yang disampaikan pengurus masjid setempat disebutkan, shalat ini awalnya sama dengan shalat ied setiap tahun. Tapi usai khatib berkutbah, pasca berdoa secara jama’ah, khatib akan membalikkan badannya untuk menghadap kiblat dan membacakan doa secara sir (samara). Semoga Allah mengabulkan permintaan warga. ridha
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !