Guru Besar Ilmu Fiqh Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Aceh, Prof Dr Tgk H Muslim Ibrahim MA menyatakan, sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara. Bersaudara artinya bersatu untuk menjadikan sebuah kekuatan. “Al-Quran merupakan simbol persatuan ummat Islam seluruh dunia,” katanya. Demikian poin penting disampaikan Muslim Ibrahim dalam dalam Ceramah Peringatan Nuzulul Quran di Masjid Raya Baiturrahman, Senin (14/7).
Menurut pakar fiqh muqaran ini, dengan bersatu akan melahirkan kekuatan yang tidak dapat dipecahkan oleh pihak lawan. Namun kenyataannya, ummat Islam sekarang terpecah belah, sehingga dengan mudah para musuh Islam menghancurkan Islam dan ummatnya. Misalnya, kejadian menimpa muslim di Gaza, Palestina, muslimin tak bisa berbuat apa-apa. Hanya menangisi nasib Palestina yang setiap saat dihadiahi roket Israel.
“Paling-paling kita berdoa, berqunut nazilah, mengumpulkan dana. Ini tentu sifatnya sementara, untuk beberapa hari dan beberapa musim, sesungguhnya bukan itu obatnya. Obat yang sesungguhnya seperti yang disebutkan dalam Al-Quran adalah bersatu padu,” tegas Muslim yang juga Wakil Ketua MPU Aceh.
Ia mengatakan, selama tidak bersatu padu secara menyeluruh sesuai dengan ayat Al-Quran —bahwa sesungguhnya ummat Islam itu bersaudara— maka ummat Islam akan selalu berada pada posisi yang lemah, tak berdaya.
Namun, jika semua persyaratan sebagaimana mestinya disebutkan dalam Alquran telah dilaksanakan, maka ingatlah Allah akan turun tangan membantu ummat Islam, sebagaimana Allah menghancurkan pasukan gajah Abrahah dengan mengirim kawanan burung Ababil.
Di akhir ceramahnya Muslim menyimpulkan, Al-Quran memberikan resep terhadap kesukaran dalam hidup, kezaliman dan ketidakadilan. Sehingga, ummat Islam diharapkan kembali kepada Al-Quran, menjadikan Al-Quran sebagai pedoman dan penuntun kehidupan.
Al-Quran referensi kehidupan
Gubernur Aceh dr H Zaini Abdullah mengatakan, Al-Quran haruslah menjadi referensi dalam kehidupan ummat Islam. Jika dalam kehidupan sehari-hari dapat berperilaku sebagaimana ajaran Al-Quran, maka kita semua telah dengan sadar meminum obat untuk membawa kehidupan ummat dengan sempurna dan penuh ridha Allah.
Pada momentum Peringatan Nuzulul Qur’an, gubernur mengajak rakyat Aceh untuk bermuhasabah dan koreksi diri, agar tidak termasuk dalam golongan pendusta Al-Quran. Karena, pendusta ayat-ayat Allah adalah kerugian paling besar.
“Dengan hati dan jiwa yang bersih, penuh dengan kedamaian, insya Allah, ke depan masyarakat Aceh akan terpatri dalam sebuah tekad mewujudkan Aceh yang lebih baik di masa yang akan dating,” ajak gubernur.
Gubernur mengajak seluruh ummat Islam untuk bersatu, karena dengan adanya kesatuan, baik cara pandang atau perspektif pada sebuah persoalan, maka dengan demikian, menjadi se visi, seiring dan sejalan yang akhirnya perubahan peradaban sebagaimana dicita-citakan bersama akan terwujud di Aceh.
Zaini Abdullah berharap muslimin Aceh dapat menyampaikan doa kepada muslimin di Gaza, Palestina, yang sedang digempur habis-habisan oleh Israel Laknatullah. Dalam hal ini, Pemerintah Aceh menyampaikan keprihatinan yang mendalam, serta mengutuk keras tindakan biadab Israel.Marmus
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !