Headlines News :
Home » » Mengundang Azab Allah

Mengundang Azab Allah

Written By MAHA KARYA on Tuesday, May 7, 2013 | 5/07/2013

Akhe donya kureueng tuah, 
soh meunasah jeuep-jeuep sagoe, 
nyang na ramee cit dua pat,
 jambo madat ngon meutajoe. 
(Tgk. Seumatang).

Melihat kondisi Aceh saat ini, sudah sangat pantas Allah menurunkan azabnya. (Nauzubillahi min zalik) Berbagai kemaksiatan terus terjadi, perzinaan, pembunuhan, perampokan, judi, narkoba, perempuan baju ketat, membuka aurat .Rakyat negeri ini sudah melupakan azab yang sangat memilukan  sembilan tahun silam,(26 Desember 2004) ketika tiba-tiba  gempa  dahsyat di Ahad pagi, dan kemudian disusul terjangan tsunami. Mereka sudah melupakan itu, bahkan tingkat kejahilan manusia melebihi pra tsunami.

Sang Rasul tercinta Muhammad SAW,  lima belas abad yang silam sudah mengingatkan kita, beliau membaca ayat-ayat Allah dan memperkuat dengan sabdanya,  namun sayang sekali, umat melupakan “warisan”  yang berharga itu. Mungkin mereka teringat, tetapi sayup-sayup seperti  angin lalu, kemudian menghembus angin maksiat yang lebih dahsyat menelan angin yang sayup.

Di antara sabda Nabi yang perlu kita camkan adalah; Perbuatan dosa mengakibatkan sial bagi orang yang bukan pelakunya. (HR:Ahmad).Jadi bukan hanya pelaku maksiat yang sial, kena getahnya, semua orang akan berdosa. Tentu yang paling besar dosa adalah para pemimpin yang tidak melarang maksiat tersebut. Kemudian Allah membiarkan (istidraj) kepada  bangsa itu agar bertambah-tambah kesesatan mereka.

Allah mengingatkan: maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membuka pintu-pintu kesenangan bagi mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam dan puitus asa. (QS. An-An’am:44).

Lihatlah, kita masih melaksanaan syiar Islam (peringatan maulid Nabi, zikir bersama,  ceramah agama, Musabaqah Tilawatil Quran), namun dampaknya sangat kecil. Terompet setan (alunan musik, penyanyi yang berpakaian jahiliyah) lebih banyak ditonton orang dari menghadiri tabligh akbar. Kondisi ini perlu dipertanyakan. Banyak orang yang lebih suka nongkrong di warung kopi dari pada shalat jamaah di masjid, meunasah dan mushalla.

Peringatan hari-hari besar Islam  seperti tidak tembus dalam hati para pelaku maksiat. Buktinya  masih banyak kita temukan kaum perempuan  membuka rambut, padahal itu adalah aurat, ada  yang memakai rambut palsu, melentikkan bulu mata,  menampakkan telinga, leher,  dada sampai mendekati pangkal payudara, tangan sampai ketiak, paha, perut, lutut dan betis.

Prof. DR. Syeikh Muhammad Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Al-Halal wal Haram fil Islam menulis: Menari sekadarnya hukumnya mubah (boleh). Tetapi menari yang menimbulkan fitnah (syahwat)) hukumnya haram. Begitu juga setiap tarian yang berpasangan laki-laki dan perempuan hukumnya tetap haram. Pakaian minim yang nampak aurat juga haram.

Dansa, ballet, tarian-tarian lainnya yang bercampur laki-laki dan perempuan dan berpakaian minim sudah tidak asing lagi menjadi tontonan anak-anak Islam selama ada televisi di negara-negara mayoritas penduduknya Islam. Perbuatan keji itu semakin berani, padahal itu sangat dibenci oleh Allah  dan Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW sudah meramalkan bahwa dalam tubuh umatnya akan timbul bid’ah-bid’ah dunia yang akan merusak agama. Mereka akan mengikuti orang-orang kafir dalam berbagai aspek kehidupan. Jika umat Islam sudah mulai mengekor kepada kaum non-Islam, maka tidak lama lagi kiamat akan tiba.

Dalam hadits Nabi bersabda: Tidak akan terjadi kiamat sebelum umatku menerima (mengambil) apa-apa yang dilakukan oleh bangsa-bangsa terdahulu (zaman silam) sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampai-sampai ketika mereka masuk ke liang biawak, kalianpun mengikutinya. Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan di sini bangsa Persia dan Rumawi kuno? Rasulullah menjawab: Siapa lagi kalau bukan mereka.” (HR Bukhari).

Zaman sekarang, cukup banyak tarian-tarian kreasi baru yang sengaja dirancang oleh mereka yang memperturutkan hawa nafsu, perempuan-perempuan muda dan pria muda dengan pakaian yang sangat minim, berpegangan tangan, berpelukan, berangkulan, mendempetkan badan dengan lain jenis semuanya haram menurut agama Allah SWT.

Azab Allah datang kapan saja, tak usah diundang.  Muncul  tanpa memberi aba-aba lebih dahulu. Jenisnya sudah kita maklumi, cuaca panas, gempa, tsunami, angin kencang, sulitnya mencari rezeki, terjadi konflik  antar golongan sampai dalam bentuk-bentuk yang paling memalukan, misalnya  sering terjadi perzinaan, pemerkosaan, pembunuhan dan yang sejenis dengannya,namun para pelaku tidak  dihukum menurut ketentuan Syariat Islam.

Dalam Al Quran memang disebutkan, kaum yang akan diberi azab antara lain; sudah banyak yang melalaikan shalat, perempuan yang membuka aurat, riba uang berlipat-lipat, judi disembarang tempat,  minuman keras dan madat, sampai kepada zina yang tak pernah lagi diberi hukuman menurut  syariat.

- Penulis Pemimpin Umum Tabloid Gema Baiturrahman.
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin