Headlines News :
Home » » Iman Dan Amal Dipenghujung Tahun

Iman Dan Amal Dipenghujung Tahun

Written By MAHA KARYA on Tuesday, December 18, 2012 | 12/18/2012

Salman Abdul Muthalib
 
Dalam Islam, sebuah amal bahkan hidup kita akan ditentukan bagaimana kita mengakhirinya. Kita mengenal istilah husnul khatimah dan juga su’ul khatimah. Rasulullah saw. pernah menegaskan, bahwa setiap amal itu sangat tergantung bagaimana kita mengakhirinya. Sehingga kita selalu dituntut untuk berdoa agar kehidupan kita berakhir dengan husnul khatimah. Dalam setiap salat, kita juga dianjurkan berdoa agar hati kita tetap dalam ketaatan kepada Allah dan selalu dalam keadaan Islam. Karena tidak menutup kemungkinan, seseorang bisa saja karena pengaruh sesuatu akan melenceng dari kebenaran ke jalan yang sesat.
Dari pernyataan ini, menunjukkan bahwa iman di dalam hati kita itu bukan sesuatu yang aman, yang tidak akan terganggu dan tergoda, tetapi ia tetap harus dijaga, dibentengi dan dipupuk dengan baik, sehingga tetap kuat di dalam relung hati seorang mukmin.  Dalam sebuah hadis, Rasul bersabda: “Iman itu kadang-kadang bertambah dan berkurang.”
Ketika seseorang dekat dengan Allah, maka ketika itu pula iman dia meningkat, sebaliknya ketika dia jauh dari Tuhan dan dalam keadaan maksiat kepada Allah, pada saat itu pula imannya berkurang. Banyak contoh kita lihat, ketika seorang muslim tinggal dalam komunitasnya yang sama-sama muslim, ia selalu taat menjalankan ibadahnya, tetapi ketika suatu saat ia punya kesempatan untuk tinggal di daerah lain yang minoritas muslim, karena pengaruh lingkungan dan juga pola pikir, ia pun terseret dan terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya yang jauh dari Islam.
Intinya iman itu harus dijaga dan ditingkatkan setiap waktu, agar tidak ternoda oleh kejahatan dan kemurkaan. Di samping itu, tingkat keimanan seseorang berbeda antara satu dan lainnya, tergantung bagaimana ia bersikap dalam menjalani perintah agama. Rasul pernah menegaskan: “Seandainya iman Abu Bakar Siddiq ditimbang dengan iman umat ini, sungguh iman Abu Bakar lebih berat dan tinggi.”
Adapun mengenai amal, Rasul saw. dalam sebuah hadis, pernah menasihati para sahabatnya agar takut atau hati-hati terhadap seluruh amal saleh mereka. Hal ini karena tidak ada seorang pun yang dijamin masuk ke dalam Surga  karena amal perbuatannya. Nabi bersabda:”Berlaku luruslah kamu, berkatalah yang halus, dan tebarkan khabar gembira, sesungguhnya tidaklah seseorang akan masuk Jannah kerana amalnya.”Mereka berkata, “Tidak juga Engkau wahai Rasulullah? Nabi menjawab, “Tidak juga aku, kecuali bila Allah melimpahkan ampunan dan rahmat-Nya kepadaku.” (HR. Al-Bukhari dari Aisyah)
Rasul seorang utusan Tuhan yang ma’shum, tidak berdosa, dijamin akan masuk Surga, ketika mendidik dan mengajarkan para sahabatnya ia tidak mau sombong, tidak anggkuh bahwa dia pasti akan masuk Surga karena amal salehnya, tetapi beliau tetap menyertakan hanya karena ampunan dan rahmat dari Allahlah seseorang akan dapat masuk Surga.
Bagaimana dengan kita hamba yang tidak ma’shum, yang selalu dalam kesalahan, setiap hari tidak lepas dari dosa. Sebagaiman dikatakan dalam ungkapan hikmah: “Manusia diciptakan dari tanah tanpa secuil dosa apapun, kemudian dia akan dikembalikan ke tanah penuh dengan lumuran dosa.”
Semua manusia menurut Rasul tidak lepas dari dosa dan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang mau bertaubat. “Semua manusi pasti berdosa, akan tetapi sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang mau bertaubat.”
Karena itu, sidang jamaah jumat, mari kita bertaubat atas segala kesalahan dan dosa yang kita lakukan dan selalu melakukan apa yang diperintah agama dan menjauhi larangannya dalam keseharian.
Dalam menjalani perintah agama, memang terdapat banyak hambatan dan godaan, godaan ini semakin dituruti maka semakin besar terhadang dihadapan kita. Tapi jika tekad kita besar untuk menepis hambatan yang menjauhkan kita dari agama, dengan azam yang kuat dalam jiwa kita, maka insya Allah dengan mudah seseorang dapat menjauhkan diri dari berbagai godaan dalam agama. Begitu besarnya godaan itu dapat dipahami dari sebuah hadis Nabi, beliau bersabda: “Surga itu dikelilingi oleh sesuatu yang menyusahkan, sedang Nergaka dikelilingi oleh syahwat dan kelezatan.”
Artinya untuk masuk ke dalam Surga, tidak mudah, kita dibebankan untuk melakukan kewajiaban-kewajiban dalam agama, kita harus salat, puasa, zakat dan sebagainya. Semua perbuatan yang tidak disukai manusia, itulah yang menghantarkannya ke dalam Surga. Sebaliknya mencari Neraka itu mudah, digambarkan oleh Rasul berbagai bentuk syahwat dan kelezatan akan menghantarkan seseorang ke dalam Neraka, berzina, mabuk, mencuri dan sebaginya.
Hadis lain juga menjelaskan bahwa kita cenderung mengikuti perilaku-perilaku yang tidak benar, hal ini ditegaskan Nabi dalam hadisnya:"Sungguh kalian akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian, sehasta demi sehasta, sejengkal demi sejengkal, bahkan seandainya mereka masuk ke dalam lubang g biawak pun, niscaya kalian akan mengikuti mereka." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, siapa mereka wahai Rasul?" Nabi menjawab: "Siapa lagi kalau bukan Yahudi dan Nasrani?"
Dengan momentum akhir tahun 2012 ini, hendaklah kita mengevaluasi hidup kita yang telah kita jalani, ke depan kita harus menghiasi hari-hari dengan kebaikan dan amalan-amalan yang diridhai Allah swt. Karena Allah selalu mengawasi dan menyaksikan kita. Dia memerintahkan kita agar  taat kepadaNya sepanjang hayat, baik di kala suka maupun duka. Sering sekali Allah kita hadirkan di hadapan kita ketika kita ditimpa musibah, ketika ada anggota keluarga kita yang meninggal, kita ingat kepadaNya bahwa Dialah yang mentakdirkan musibah pada diri kita, tetapi ketika kita mendapat nikmat dan kebahagiaan, kita lupakan Tuhan, seolah kebahagian dan kenikmatan yang kita miliki bukan karena kehendak Allah.
Kita harus selalu mendekatkan diri kepada Allah, tidak hanya ketika ditimpa musibah, tetapi dalam keadaan bahagia pun tidak boleh melupakanNya.
Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman melalui lisan Rasul: “Allah berfirman: Aku sesuai dengan dugaan hamba terhadapKu, dan Aku bersamanya jika dia ingat padaKu, jika seorang hamba ingat padaKu, maka Aku pun akan ingat padanya, jika dia menyebut namaKu dalam suatu kelompok, maka Aku akan menyebut namanya dalam kelompok yang lebih baik, jika dia mendekatiKu sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta, jika dia mendekatiKu sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa, jika dia datang padaKu dengan cara berjalan, maka Akan datang padanya dengan berlari.”
Mari kita selalu berusaha dan berdoa agar semakin hari, kualitas kita semakin baik dan meningkat. Sebelum ajal menjemput kita, kita isi hari-hari kita dengan kebaikan-kebaikan yang ada. Karena, kematian yang kita takuti dan hindari ia tetap akan menghampiri kita: Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".
Dan kita harus yakin pada suatu hari nanti amalan kita akan dibalas dengan yang sepadan oleh Allah, Rasul bersabda dalam sebuah hadis: “Kebajikan tidak akan hilang, dosa tidak akan dilupakan, Tuhan tidak pernah mati, kerjakan apa yang kamu suka, tetapi ingat balasannya akan setimpal dengan apa yang kamu kerjakan.”
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin