Headlines News :
Home » » Pahlawan, Siapa dan Milik Siapa?

Pahlawan, Siapa dan Milik Siapa?

Written By MAHA KARYA on Thursday, November 8, 2012 | 11/08/2012

Tanggal 10 November merupakan salah satu tanggal sakral yang teramat penting dari sekian perjalanan bangsa Indonesia. Sejak lebih dari setengah abad yang lalu, tanggal 10 November telah dinobatkan oleh bangsa kita sebagai Hari Pahlawan dimana tanggal penting itu yang seyogiya terjadi pertempuran hebat antara arek-arek Suroboyo dengan serdadu NICA yang diboncengi Belanda. Menjelang tahun 1950-an, Presiden Soekarno menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Pahlawan. Sebagaimana diusulkan Sumarsono, mantan pimpinan tertinggi gerakan Pemuda Republik Indonesia (PRI) yang ikut ambil bagian dalam peperangan sengit itu.

Kebesaran arti pertempuran Surabaya, yang kemudian dikukuhkan sebagai Hari Pahlawan, bukanlah hanya karena begitu banyaknya pahlawan, baik yang dikenal maupun tidak di kenal yang telah mengorbankan diri demi Republik Indonesia. Bukan pula hanya karena lamanya pertempuran secara besar-besaran dan besarnya kekuatan lawan. Di samping itu semua, kebesaran arti pertempuran Surabaya juga terletak pada peran dan pengaruhnya, bagi jalannya revolusi waktu itu. Pertempuran Surabaya telah dapat menggerakkan rakyat banyak untuk ikut serta, baik secara aktif maupun pasif, dalam perjuangan melawan musuh bersama waktu itu, yaitu tentara Inggris yang melindungi (menyelundupkan) NICA ke wilayah Indonesia.

Peringatan Hari Pahlawan merupakan kesempatan bagi warga negara, bukan saja untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan para pejuang yang tak terhitung jumlahnya demi memperjuangkan tegaknya Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Peringatan Hari Pahlawan 10 November juga merupakan kesempatan yang baik untuk selalu memupuk rasa kesadaran bangsa.

Saat ini, dalam tahun 2012, ketika negara dan bangsa kita memasuki periode baru yang penuh dengan berbagai masalah dan krisis, ada baiknya kita mengenang dan merenungi kembali arti Hari Pahlawan 10 November. Dengan begitu, kita akan ingat kembali bahwa Republik Indonesia yang sekarang ini adalah hasil perjuangan dalam jangka waktu yang lama dari banyak orang yang terdiri dari berbagai suku, agama, keturunan ras, dan berbagai macam pandangan politik. Dengan merenungkan secara mendalam, berbagai tahap perjuangan bangsa itu, maka akan makin jelaslah kiranya bagi kita semua, bahwa Republik Indonesia ini adalah benar-benar milik kita bersama.

Seorang pahlawan bangsa yang dengan sepenuh hati mencintai negara bangsanya sehingga rela berkorban demi kelestarian dan kejayaan bangsa negaranya disebut juga sebagai patriot. Kategori pahlawan pun ada banyak, tergantung dengan prestasi yang disumbangkannya, seperti pahlawan kemanusiaan, pahlawan nasional, pahlawan perintis kemerdekaan, pahlawan revolusi, pahlawan proklamasi, pahlawan iman, pahlawan tanpa tanda jasa, pahlawan kesiangan, dan sebagainya.

Pahlawan Itu Milik Siapa?
Gelar pahlawan tentunya disandang karena yang bersangkutan memiliki jasa yang sangat besar bagi bangsa dan negaranya dan bukan hanya untuk kelompoknya. Klaim yang disampaikan kelompok tersebut seakan-akan kelompok lain memanfaatkan nama besar sang pahlawan untuk kepentingan politik sesaat. Tampaknya, dengan adanya klaim tersebut seakan menujukkan bahwa politik merupakan sesuatu yang buruk sehingga menggunakan wajah sang pahlawanpun dianggap tidak lazim.

Jika setiap anak bangsa ini menghargai para pahlawannya, tentunya akan dengan senang hati jika ada pihak-pihak yang ingin mengenang jasa dan darma bakti sang pahlawan sebagai sebuah penghargaan. Di tengah-tengah krisis keteladanan terhadap seorang pemimpin, memunculkan kembali pahlawan dan tokoh-tokoh bangsa merupakan salah satu cara untuk membangkitkan nasionalisme.

Meski sang pahlawan merupakan milik bangsa, namun bagi sebuah kelompok yang akan mengunakan nama besarnya, secara kemanusiaan harus meminta izin kepada keluarga. Karena, bagaimanapun, sang pahlawan tentu memiliki ahli waris yang harus dimintai persetujuannya serta mereka milik kita bersama dalam mengenang jasa-jasa mereka yang telah mereka korbankan terhadap kita.

Mari, kita sebagai bangsa yang sangat menghargai jasa para pahlawan, dengan hati dan pikiran selalu mamandang setiap permasalahan dengan hati dingin. Semoga dengan sikap persaudaraan ini, mampu menyejukkan pikiran dan hati untuk Indonesia yang lebih baik.

Oleh Riri Isthafa Najmi
(Mahasiswa FKIP Bahasa Inggris Unsyiah)

Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin