Headlines News :
Home » » Iskandar Norman: Menulis Adalah Ibadah

Iskandar Norman: Menulis Adalah Ibadah

Written By MAHA KARYA on Tuesday, November 13, 2012 | 11/13/2012

Iskandar dilahirkan di Gampong Buangan, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya pada 4 Juni 1980 dari orang tua Nurman Harun dan Sawiyah Risyad. Sehari-hari bekerja sebagai jurnalis. Dunia jurnalis sudah menjadi bagian kehidupannya, ia mengaku sejak kelas 3 SMP, sudah mulai menulis dan mengirim puisi-puisinya ke media massa. 

Iskadar terlibat sebagai pekerja di beberapa media diantaranya, Koresponden detik.com untuk berita kampus di Banda Aceh tahun 1999-2000, kemudian menjadi Pimpinan Redaksi Majalah Perspektif di tempatnya menimba Ilmu, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala pada 2001-Agustus 2003, sejak Maret 2003 bekerja dan menjabat sebagai Sekretaris Redaksi Tabloid Modus, di Tabloid ini ia bekerja selama lima tahun lebih. 

Ia kemudian bealih kerja ke Aceh Independen dan dipercayakan menjadiDewan Pelaksana Redaksi ( Maret – Juni 2008),Wakil Redaktur Pelaksana Aceh Independen (Juli – 22 Desember 2008), Redaktur Harian Aceh ( Mei 2009 – Januari 2012), terakhir manjabat sebagai Redaktur Pikiran Merdeka (Februari 2012 – sekarang).

Alumni Lembaga Pers Doktor Soetomo ini juga aktif sebagai pemateri dan mentor pelatihan jurnalitik bagi mahasiwa dan umum, serta juri di berbagai lomba penulisan. Pada Maret 2005 menerbitkan buku Nuga Lantui. Bersama tim dari Universitas Syiah Kuala menulis buku Ensiklopedi Aceh (Maret 2007) yang diprakarasi Satker Revitalisasi Adat dan Budaya BRR Aceh-Nias. Pada Maret 2009 menulis buku Santri di Gelanggang Politik.

Januari 2010 Iskandar Norman juga menerbitkan buku Adat dan Budaya Pidie Jaya, kemudian buku Pidie Jaya dalam Lintasan Sejarah (Desember 2011), Hadih Maja Filosofi Hidup Orang Aceh (Desember 2011), dan buku Legenda Aceh (Mei 2012) serta buku Napak Tilas Sulthan Iskandar Muda (Oktober 2012).

Selain sebagai jurnalis, Iskandar Norman juga dikenal sebagai seniman, karya sastranya bersama seniman Aceh dikumpulkan dalam antologi Keranda-keranda yang berisi sajak dan puisi tentang pelanggaran Hak Asasi Manusia selama Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh. Cerpennya juga dibukukan bersama seniman Aceh dalam antologi Putroe Phang. Sekarang sedang mempersiapkan novel sejarah Het Veraad van Singapore tentang pengkhianatan diplomat Aceh di Sing. (Gbo-M)
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin