Kondisi umat Islam
di Banda Aceh, kini menjadi sasaran
target operasi para kaum misionaris. Demikian pernyataan Sekda Kota Banda Aceh Drs. T. Saifuddin TA, M.Si, dalam sosialisasi rencana kerja
tim amar ma’ruf nahi mungkar (TAMNAM) usai shalat
isya berjama’ah di Masjid Baitul’ala Gampong Kuta Alam Banda Aceh rabu malam
10/10 kemarin
Ini jelas menjadi ancaman nyata lanjut Sekda. Bila dulu
orang Aceh sangat fanatik akan agama dan aqidahnya kuat, namun kini terlihat
aqidah umat Islam kita kian lemah. ”Buktinya, banyak orang Aceh menjadi
pengikut aliran sesat, bahkan dari akademisi campus di Aceh justru berkembang
pula pemikiran-pemikiran Islam yang sesat,” ujar Saifuddin.
Jika dilihat dari
strategis kaum misionaris, jelas ini menjadi ancaman bagi kita umat Islam, dan
wajib kita waspadai. Untuk itu, pinta Saifuddin, kita perlu bersatu padu menghadapi ini semua,
dengan membentuk TAMNAM kesemua gampong.
Sekda Kota Banda
Aceh Drs. T. Saifuddin TA M.Si, menyebutkan bahwa TAMNAM ini kecil
dari sisi jumlahnya. Tapi Pemko Banda Aceh mengajak warga masyarakat membantu
tugas dan fungsinya. ”Tim ini hadir bukan untuk menyaingi peran dan fungsi
Satpol PP dan WH melainkan melengkapi tugas dakwah yang diemban selama ini.
Termasuk tugas-tugas para da’i serta tugas muhtasib gampong,”sebut Saifuddin.
Lebih lanjut Saifuddin mengatakan, Amar ma’ruf nahi mungkar,
bukan tugas Satpol PP-WH semata. Diharapkan sebelum berakhir tahun 2012 akan
muncul reusam gampong di seluruh Banda Aceh tentang tata kelola rumah sewa dan
sejenisnya termasuk restoran tempat wisata. ”Reusam-reusam tersebut diharapkan
akan menjadi legalitas warga dalam mengantisipasi kemungkaran di setiap
gampong. Mohon kepada tuha peut dan tokoh masyarakat juga mendukung untuk hal
ini,” pinta Saifuddin.
Sementara
itu, Syuib Geuchik Gampong Kuta Alam menyebut bahwa kuta alam yang selama ini
dikenal dengan ’gang kelincinya’ sebagai lokalisasi maksiat ekstrem telah
berlalu. Kemaksiatan dilokasi tersebut telah diberangus dua tahun silam. ”Dulu
kemaksiatan di gampong dilakukan oleh orang luar Gampong Kuta Alam,dan itu
telah kita usir pergi. Tapi sekarang kemaksiatan itu datang lagi, dengan pola
baru, dimana oknum warga gampong menjadi pionernya. Dan warga gampong tersebut
mendapat ’restu’ dari pihak tertentu dalam menjalankan usahanya,” ungkap Syuib.
Keberadaan
cafe karoeke tepi kali, Syuib mencontohkan, selain tidak memiliki manfaat
secara finansial, juga sungguh berdampak negatif bagi gampong kuta alam. ”Jika
TAMNAM Kota Banda Aceh bergerak, saya sebagai Geuchikpun siap berada di depan,”
sebut syuib usai pengukuhan dirinya bersama sejumlah warga sebagai TAMNAM
Gampong Kuta Alam.
Sosialisasi rencana
Kerja Tim Amar Ma’ruf Nahi Mungkar KPA-PAI Banda Aceh turut dihadiri Kepala Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh, Drs.
Mairul, Ketua Tim Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Banda Aceh, Ridwan S.Ag, serta
sejumlah tokoh masyarakat gampong setempat. (Gbo-R)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !