Headlines News :
Home » » Mengagungkan Asma Allah

Mengagungkan Asma Allah

Written By MAHA KARYA on Monday, October 29, 2012 | 10/29/2012

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan Idul Adha sebagai hari pengagungan asma-Nya di seluruh penjurunya. Selawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah membawa misi Tauhid guna membebaskan manusia dari ketergantungan kepada makhluk dan mengajak manusia untuk selalu mengagungkan asma Allah dalam hidup guna menggapai kebahagian dunia dan akhirat. 

Pada hari Idul Adha ini, umat diperintahkan untuk bertakbir di berbagai pelosok penjuru. Gema takbir menggetarkan hati, menenangkan jiwa, mengembalikan semangat untuk hidup di bawah panji-panji syariat dan mati dalam keadaan menyerah diri kepada-Nya. Bahkan dalam konteks yang lebih umum, dianjurkan agar berzikir dan berdoa kepada Allah degan nama-nama-Nya Yang Maha Indah sebagaimana firman-Nya:
Hanya milik Allah-lah asma-ul husna (nama-nama yang maha indah), maka berdoalah kepada-Nya dengan nama-nama itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran) dalam (menyebut dan memahami) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka lakukan" (QS al-A'raaf: 180)

Pengagungan nama Allah SWT dan menyebutkan asma-Nya menghilangkan kegundahan dan kegelisahan serta menenangkan jiwa. Ketenangan jiwa merupakan inti kebahagiaan pada setiap insan, sementara kehidupan materi dengan segala ketersediaan pangan,  papan dan sandang tidaklah menjamin ketenangan jiwa. Bahkan Al-Quran sendiri menyebutkan bahwa zikir adalah obat jiwa agar selalu tenang dalam menghadapi cobaan hidup, ujian silih berganti. 

Allah swt berfirman : Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. al Ra'd: 38) Zikir dan mengagungkan asma-Nya seharusnya menghiasi kehidupan umat ini, tiada waktu tanpa berzikir. Semakin menyebut asma Allah semakin banyak keberuntangan berkiblat kepadanya.  Allah menjanjikan keberuntungan tersebut dalam al-Qur'an: Dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS. Al-Jumuah: 10).

Banyak ulama mengatakan bahwa penyakit fisik itu berangkat dari penyakit jiwa. Maka agama memiliki peran penting dalam membangun manusia yang memiliki koneksitas dan sentuhan Ilahiyah dalam jiwanya, dengan itu pulalah  ia akan merasa nyaman dan tenang dalam hidupnya baik dalam kehidupan  individual maupun kehidupan sosial.  Dzikir hakikatnya adalah sebuah bentuk penghambaan kepada dzat Yang Maha Kuasa bahwa Dialah yang maha segala-galanya yang memberikan bantuan kepada manusia. Allah SWT menjelaskan dalam firmanNya: "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku." (QS. al-Baqarah: 152) 

Rasulullah tidak pernah sesaat pun lalai dari menyebut asma Allah. Zikir inilah yang mampu menuntun hidup yang lebih bermanfaat baik bagi diri, keluarga dan lingkungan.. Mengangungkan asma Allah akan melahirkan dinamika dan kreatifitas intelektual, emosional dan spiritual yang pada gilirannya akan menghasilkan karya-karya nyata untuk kemaslahatan pribadi, keluarga dan umat secara keseluruhan. Sesungguhnya orang yang dekat dengan Allah akan dekat dengan manusia dan alam sekitar. Ia menjadi sahabat bagi orang baik, berbuat untuk kepentingan bersama, bertutur kata yang sopan, berakhlak mulia dan berbudi bahasa sebagai cerminan zikir kepada Dzat Yang Maha Kuasa. 

Atas landasan itu, zikir dan mengangungkan asma-Nya memiliki nilai yang maha tinggi melebihi dunia dengan segala isinya. Zikir akan kekal ketika yang lain fana ditelan masa. Allah SWT menjelaskan dalam al-Qur'an:
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. Al-Kahfi: 34)

Al-baqiyyatush shalihah dalam ayat di atas dimaknai sebagai amalan saleh yang puncaknnya adalah mengucapkan kalimah subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaah.

Menganggungkan dan menyebut nama Allah akan melahirkan ketenangan dan ketenteraman jiwa. Tidak hanya itu, namanya akan di'populerkan Allah SWT dan membanggakan di hadapan para malaikatNya. Sebaliknya, majlis yang tidak menyebut dan mengagungkan asma Allah maka akan menghilangkan keberkahan, kelapangan rezeki dan kemudahan.

Secara filosofis, orang yang berzikir dengan menyebut asma Allah seharusnya mengikuti kandungan yang terdapat asma tersebut. Al-rahman bermakna banyaknya rahmat. Nama ini hanya dikhususkan kepada Allah SWT dan tidak boleh dinisbahkan kepada makhlukNya. Alasannya bahwa hanya Allah saja yang maha luas rahmat-Nya. Dia-lah yang sangat penyayang. 

Asma lainnya adalah Ar-rahim. bermakna Tuhan yang selalu mencurahkan nikmat dan melimpah keutamaan. Rahmat-Nya tidak berakhir khususnya kepada hamba-Nya yang mukmin. Al-Malik yang bermakna bahwa Allah SWT adalah Dzat yang memilki kerajaan dan menguasai hari kemudian. Keagungannya semoga memenuhi dada orang mukmin dan ketaatan kepada-Nya menjadi wasilah (mediator) untuk mendekatkan kepada Allah serta mencari jalan ridha-Nya.

Al-Quddus bermakna Allah Dzat yang suci dari segala bentuk kekurangan dan aib serta dari apa yang menjadi jangkauan. Kepada-Nyalah kita menggantungkan diri karena Dia memilki apa yang tidak dimiliki makhluk dan memberi sesuatu yang tidak dapat dilakukan makhluk. Dialah Yang memberikan manfaat atau mudharat dan Dia pula Yang mencabutnya. 

As-salam. Ketika menyebut nama al-Salam, maka itu bermakna Tuhan Yang menyebarkan kedamaian di antara manusia. Dia-lah Dzat yang selamat dari segala bentuk kekurangan. Kedamaian dan keselamatan itu bersumber dari-Nya. Hamba Allah yang menyebutkan as-Salam diharapkan mampu menginspirasinya untuk melahirkan kedamaian dalam ucapannya dan ketenteraman dalam tindakannya. 

Dan masih banyak asma Allah lainnya semoga kita berzikir dengan asma tersebut dan memahami maknanya serta mengaplikasi hikmah dan filosofi yang dikandungnya dalam kehidupan sehari-hari.

Khatib : DR. Tgk. H. FAUZI SALEH, MA
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin