Tim penggerak PKK Kota Banda Aceh, Sabtu (4/8) menggelar kegiatan ESQ peduli anak yatim angkatan ke V, di Aula Lantai IV kantor Walikota Banda Aceh. Acara ini diikuti oleh 150 anak yatim dari SMU dan Pesantren di dalam Kota Banda Aceh.
Ketua PKK Kota Banda Aceh, Ir. Nurshanti Mawardy yang juga merangkap sebagi ketua panitia mengatakan acara ini digelar sebagai upaya untuk mensinergikan tiga kecerdasan yang dimiliki oleh anak. Kecerdasan dimaksud berupa kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Sehigga akan terbangunnya jati diri anak yang kuat serta peka terhadap problema yang terjadi dalam lingkungan kehidupannya.
“Dengan hadirnya generasi muda yang punya intelektual, kemampuan penguasaan emosional serta memiliki nilai spiritual, maka akan tersedia aset bangsa yang dapat membangun negara menuju kondisi baldatun tayyibun warabbul qhafur” ujarnya.
Nurshanti menyebutkan, acara ini merupakan agenda tahunan PKK Kota Banda Aceh sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan generasi muda yang berkarakter sesuai dengan norma agama, terutama pada remaja yatim agar dapat tegar menghadapi arus globalisasi. Sesuai dengan data PKK Kota, ESQ peduli anak yatim ini berlangsung selama Dua hari, di mulai tanggal 4 dan 5 Agustus 2012. Jumlah peserta 150 orang yang terdiri dari 70 orang remaja puteri dan 80 orang remaja putera.
PKK Kota Banda Aceh turut menghadirkan dua orang Trainer ESQ dari Jakarta serta dua orang Asisten Trainer. Kepada peserta, PKK Banda Aceh juga diberikan bingkisan Ramadhan.
Sementara itu, Walikota Banda Aceh dalam sambutannya mengatakan pihaknya menyambut baik kegiatan yang dilakukan PKK Kota Banda Aceh. Kegiatan tersebut, lanjut Mawardi, untuk menguatkan nilai kecerdasan emosional (EQ), nilai kecerdasan spriritual (SQ) yang dipadukan dengan kecerdasan intelektual (IQ). Melalui keterpaduan emosional, spiritual dan intelektual itu diharapkan dapat membentuk karakter yang tangguh, jujur, adil, disiplin, kreatif dan kebersamaan.
“Kini sudah terjadi degradasi moral, menurunnya rasa nasionalisme, terkikisnya jati diri. Kami yakin siswa sekolah di Banda Aceh dapat membentengi dari berbagai ekses di era globalisasi seperti penyalahgunaan narkoba, merosotnya nilai yang dapat mengancam kelangsungan kehidupan generasi muda, semoga acara ini mampu menjawab persoalan itu”ujarnya.
Lebih lanjut Walikota berpesan akan perlunya kepekaan para siswa yatim seharusnya tidak hanya pada masalah pendidikan formal di sekolah, tapi juga kepekaan terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Acara yang turut dihadir Kadis Syariat Islam Kota Drs. Said Yulizal, M.Si, Kabag Humas Drs. Mahdi dan Kepala SMAN 10 Fajar Harapan Khairur Razi. (Gbo-R)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !