Bila kita menyimak hadits-hadits Rasulullah yang shahih tentang kelebihan beribadah di bulan Ramadhan maka tidak ada seorangpun yang tidak ingin merebut kelebihannya. Sebaliknya kerugian besar bagi orang yang tidak memanfaatkan momentum bulan yang mulia ini dengan sebaik-baiknya.
Pada hakikatnya bulan Ramadhan adalah Sayyid al-Asyhur (penghulu segala bulan ) di antara bulan-bulan yang lain, namun ia tidak berarti apa-apa bagi yang membiarkan bulan ini berlalu begitu saja tanpa diisi dengan amal shalih. Mengapa tidak, sebelum terbit fajar kita mempersiapkan puasa dengan makan sahur. Menyantap sahur adalah anjuran dari Rasulullah SAW sebagaimana sabda beliau, “Bersahurlah kamu sebab dengan makan sahur datang barakahnya. (Riwayat Muslim).
Kelebihan puasa kita dengan puasa ahli kitab terletak pada makan sahur,” (Riwayat Muslim). Demikian juga memperlambat makan sahur selama belum terbit fajar adalah petunjuk dari Rasulllah SAW. Mempercepat makan sahur seperti jam 12 malam, malah bukanlah sahur namanya sebagaimana yang ditegaskan Rasulullah.
Setelah makan sahur kita bertemu dengan shalat Subuh. Sebelum melaksanakan shalat shubuh kita disyari’atkan shalat sunat shubuh atau disebut juga shalat sunat fajar. Kedudukan shalat sunat subuh atau fajar ini sangatlah luar biasa lebih baik dari dunia dan apa yang di dalamnya. Setelah itu kita melaksanakan Shalat shubuh dan akan lebih hebat lagi pahalanya bila dilakukannya secara berjama’ah. Orang yang melakukan shalat subuh berjama’ah seolah-olah telah beribadah semalam suntuk, apalagi di dalam bulan Ramadhan. Kemudian bila datangnya saat berbuka umat muslim mengalami keceriaan yang luar biasa sebab telah berhasil menahan nafsu makan dan syahawatnya sehari penuh.
Di dalam hadits Rasulullah dijelaskan ada dua kegembiraan yang sangat luar biasa yang diberikan kepada umat nabi Muhammad ini, yaitu saat berbuka puasa dan saat melihat Allah di hari akhirat (Riwayat Bukhari-Muslim). Rasulullah mensyari’atkan kepada umatnya untuk menyegerakan berbuka bila memang waktunya telah tiba. Betapa banyak rahmat Allah kepada kita dengan hanya menyegerakan berbuka saja mendapat pahala dari Allah SWT, apalagi dengan puasa itu sendiri. Bersegera artinya setelah tibanya waktu berbuka kita tidak lagi mengerjakan kegiatan-kegiatan lain sehingga tepat waktunya. Rasulullah dalam satu haditsnya menyatakan: Umatku berada di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka puasa.(Riwayat Muslim).
Pada malamnya kita disunatkan melaksanakan shalat malam atau shalat tarawih dan witir atau ibadah-ibadah yang lain berdasarkan sabda beliau, “Siapa saja yang melaksanakan qiamullail karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah niscaya akan diampuni dosanya di masa yang telah lalu..(Riwayat Bukhari dan Muslim) Banyak lagi amal-amal shalih yang dapat dikerjakan selama bulan Ramadhan siang maupun malam seperti membaca, belajar dan mengajarkan Al-Quran, i’tikaf, memberikan sedekah, mencari rizqi yang halal, menolong antara sesama dan lain-lain. Allah sangat senang kepada amalan yang dilakukan secara terus menerus kendatipun sedikit. Allahu Waliyyuttawfiq.(Drs. H. Ramli Yusuf, MA)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !