Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK), akan membantu sekuat-kuatnya etnis muslim Rohingya di Myanmar dan Bangladesh. "Dalam keadaan darurat, tentunya atas nama Kemanusiaan," kata Jusuf Kalla kepada Tempo, Jumat, 27 Juli 2012 kemarin.
Menurut JK, panggilan akrab Jusuf Kalla, saat ini PMI belum bisa memberi bantuan langsung ke negara tetangga tersebut. Jika sudah ada kesepakatan dengan Palang Merah se-ASEAN, PMI akan bersama-sama negara Asia Tenggara lain membantu muslim Myanmar.
Selain itu, JK meminta pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan pendekatan diplomatis. Pendekatan yang dilakukan tidak hanya bersifat secara bilateral antara Indonesia dengan Myanmar, tetapi juga melalui forum ASEAN.
Sampai saat ini, sudah sekitar 650 orang dari satu juta Muslim Rohingya,tewas selama bentrokan terjadi di wilayah barat Rakhine, Myanmar. Sementara sekitar 1.200 orang lainnya dinyatakan hilang dan 90 ribu Muslim Rohingya kini terlantar.
Pemerintah Myanmar sendiri tidak mengakui Muslim Rohingya sebagai warga negaranya. Mereka dianggap sebagai imigran gelap, meski sudah tinggal selama beberapa generasi. Karena inilah, Muslim Rohingya terpaksa mengungsi ke berbagai negara terdekat, seperti di Bangladesh sekitar 400 ribu jiwa, di Thailand 60 ribu jiwa, di Pakistan 40 ribu jiwa dan di Malaysia sekitar 40 ribu jiwa.
Populasi Muslim Rohingya di Myanmar sekitar 4,0 persen atau hanya sekitar 1,7 juta jiwa dari total penduduk negara itu sekitar 42,7 juta jiwa. Jumlah itu menurun drastis dari catatan pada dokumen Images Asia "Report On The Situasion For Muslim In Burma" pada Mei 1997. Dalam laporan itu, tercatat ada 7 juta umat Muslim di sana. (Sundari-Tempo)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !