Masyarakat Aceh Sangat Cinta Al Quran

Syekh Thaha Noaman Husein
Qari International dari Mesir

Syekh Thaha sempat membuat ribuan pengunjung yang hadir pada Haflah Al Quran International di depan Masjid Raya Baiturrahman, Sabtu (30/6) malam. Bersama beberapa qari asal Aceh dan Jakarta, Thaha mengumandangkan suara merdunya selama 1 jam 15 menit. Bagaimana kesannya tampil di Aceh, berikut wawancara singkat Gema yang diterjemahkan Ahmad Rijal alumnus Al Azhar Kairo Mesir.

Kesan Anda tampil haflah di Aceh?
Cukup mengagumkan dan menyenangkan karena masyarakat Aceh sangat antusias dan dengan bukti nyata di hadapan kami, masyarakat Aceh beramai-ramai datang menyaksikan haflah Al Quran yang nunjukkan bahwa mereka sangat cinta Al Quran.

Bagaimana pengalaman haflah di tempat lain?
Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan saat tampil di tempat lain. Misalnya di Pakistan, di sana lebih semarak dan lebih ramai, juga diadakan di lapangan yang sangat luas serta dihadiri lebih banyak orang.

Di negara mana saja sudah tampil?
Ada beberapa negara saya tampil antara lain negara Pakistan, Iran dan Inggris.
Bagaimana komentar Anda terhadap qari-qariah Aceh atau Indonesia?
Menurut saya sudah sangat baik dan luar biasa. Mereka menguasai maqamat dengan bagus. Yang sangat menggembirakan saya bahwa qari-qariah Aceh atau Indonesia walaupun mereka tidak bisa berbahasa Arab, namun mereka dapat membacakan Al Qur'an dengan baik dan fasih.

Apa saran Anda untuk kegiatan haflah yang berlansung di Masjid Raya?
Sebaiknya para pendengar haflah tidak membelakangi qari dan tidak duduk terlalu jauh. Bagusnya duduk berhadapan di depan qari. Sementara saat saya dan para qari lain tampil, pendengar duduk dan berdiri sangat jauh.

Bagaimana agar seorang bisa tampil maksimal?
Terutama para qari-qariah harus senantiasa tadrib diri atau melatih secara rutin dalam hal mengolah vokal dan nafas serta harus percaya diri 100%. Ini modal bagi seorang qari-qariah. Basri AB