Menggantikan Sebuah Kaum

Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, MA

Firman Allah Swt: Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu wahai manusia, dan Dia datangkan umat yang lain (sebagai penggantimu). Dan adalah Allah Maha Kuasa berbuat demikian.
(QS An-Nisa’: 133)

Kalau sebuah generasi sudah lupa atau tidak lagi mengindahkan tuntunan Al-Quran dan Al-Hadits, bahkan lebih dari itu --bukan sekedar tidak mengindahkan-- tapi berupaya untuk menentangnya, maka Allah tidak segan-segan menghabiskan generasi tersebut. Kemudian Allah kuasa menciptakan generasi lain, menggantikan posisi generasi itu.

Dalam sejarah Islam, disaat orang-orang Quraisy tidak menerima da’wah Rasulullah Saw, Jibril pernah menawarkan apakah akan “Aku hancurkab mereka semua?” Rasulullah mengatakan, “Jangan! Karena, dalam sulbi mereka akan lahir orang-orang yang akan beriman dengan ajaran yang aku bawa.”

Tapi, kalau mereka tidak mau menerima ajaran Rasulullah di Mekkah, Rasulullah akan pindah ke Madinah, ajarannya akan diterima dengan sebaik-baiknya, bahkan mereka menunggu kedatangan Rasulullah sambil bernyanyi: thala’al badru ‘alaina. Semua kita tahu, bagaimana kegembiraan orang-orang Anshar menerima kedatangan Rasulullah Saw.

Dalam Surat Ibrahim ayat 19 Allah menegaskan, jika Allah menghendaki akan membinasakan semua, lantas Allah akan mendatangkan generasi baru dan itu tidaklah susah dilakukan oleh Allah Swt. Hal itu sanggup dilaksanakan oleh Allah swt.

Firman Allah dalam Surat Muhammad ayat 38, “Jika kamu juga berpaling tidak mau menerima ajaran yang dibawa oleh Nabi Besar Muhammad Saw Allah menggantikan kaum yang berbeda dengan kamu.”

“Mereka sifatnya bukan seperti sifat kamu menentang ajaran yang dibawa oleh Nabi Besar Muhammad Saw.” Ini artinya bahwa pernyataan Allah Saw pertama terdapat dalam Surat An-Nisa’ ayat 133, kemudian terdapat pula dalam Surat Ibrahim ayat 19, juga termaktub dalam Surat Muhammad ayat 38, dimana Allah akan membinasakan sebuah kaum, kemudian menciptakan kaum yang lain, yang menerima agama Islam.

Bahkan, suatu disaat turunnya ayat ini ada Salman Al Farisy. Dia keturunan Persia yang hidup bersama Rasulullah Saw, disana ada kaum Muhajirin dan Anshar. Dia tidak bergabung dengan kaum Muhajirin, tapi bergabung dengan Anshar. Nabi mengatakan, dia termasuk ahlul bait, bergabung dengan keluarga Rasulullah Saw.

Pada saat turun ayat di atas, nabi menepuk bahu Salman Al Farisy dan berkata, “Ini bakal akan menggantikan orang Arab.” Maksudnya bila orang Arab tidak mau menerima ajaran yang dibawa oleh Nabi Besar Muhammad Saw.