Headlines News :
Home » » Balee Seumeubeuet Tumbuh Pesat

Balee Seumeubeuet Tumbuh Pesat

Written By MAHA KARYA on Saturday, April 9, 2011 | 4/09/2011

Pada masa kesultanan Aceh tempo dulu, dayah dibagi menjadi tiga tingkatan pengajaran, yaitu: rangkang (untuk kelas pemula/junior), bale (untuk kelas menengah), dan dayah manyang (setingkat universitas). Tetapi hanya di tempat-tempat tertentu saja yang terdapat tiga tingkatan sekaligus, mulai dari junior sampai dayah manyang.

Sebelum santri belajar di dayah, mereka disyaratkan mampu membaca al-Qur’an. Kemampuan membaca al-Qur’an tersebut mereka dapatkan dari rumah atau seorang teungku di meunasah. Dan ini hanya didapatkan oleh sebagian anak-anak saja, tergantung kepada kepedulian orang tua terhadap pendidikan anaknya.

Menurut catatan TA Sakti, hingga tahun 70-an, balai-balai pengajian (bale seumeubeuet) tersebar merata di gampong seantero Aceh. Saat itu, sebagian besar masyarakat Aceh bukan hanya lancar membaca Al Qur’an dan kitab-kitab agama yang ditulis dalam bahasa Melayu berhuruf Arab Jawi, tetapi juga mahir dan cekatan ketika membaca naskah-naskah sastra Aceh seperti nadlam, tambeh dan hikayat.

Saat ini, berdasarkan data BPPD Aceh yang dirilis akhir Maret lalu, jumlah dayah, pesantren, dan balai pengajian yang tersebar di seluruh Aceh mencapai 1.965 unit dengan 210 ribu santri dan 11 ribu orang pendidik. Sebanyak 765 yang berstatus dayah/pesantren dengan jumlah santri mencapai 60 ribu orang, sementara balai pengajian mencapai 1.200 dengan 150 ribu santri.

Banyaknya jumlah aneuk miet beuet di balai pengajian menunjukkan, proses pengkajian ilmu berpotensi tumbuh lebih pesat melalui bale. Barangkali karena statusnya yang tidak terlalu mengikat seperti dayah. Jadwal mengaji cenderung fleksibel dan santrinya pun tidak musti mondok. Di beberapa kabupaten/kota bahkan sudah diberlakukan kebijakan “jam kunjung ke meunasah”. Triknya dengan menempatkan balai pengajian di meunasah.

Tidak adanya aturan khusus terkait bidang ilmu yang boleh dikaji di balai, tentu memberi keleluasaan bagi para teungku dan santri. Ilmu-ilmu agama yang dapat diajarkan, lingkupnya dapat demikian luas. Tidak sebatas kajian fiqh ibadah, tapi juga bisa merambah fiqih sosial, fiqih ekonomi, juga fiqih politik. Sehingga Islam yang diperkenalkan melalui kajian balai-balai pengajian, bisa lebih komprehensif. Kita dorong sepenuhnya pertumbuhan balai pengajian di Aceh. Apalagi pemerintah daerah melalui BPPD sudah mengalokasikan anggaran khusus untuk ini.riza rahmi
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin