Headlines News :
Home » » Jangan Terpaku Pada Satu Bidang Ilmu

Jangan Terpaku Pada Satu Bidang Ilmu

Written By MAHA KARYA on Tuesday, April 12, 2011 | 4/12/2011

Dr. Ir. Agus Sabti Abbas, MSi,
Ketua IPQAH Banda Aceh

Balai pengajian sudah lama tumbuh di Aceh. Tapi kesannya masih sebatas tempat belajar tajwid dan membaca Al-qur’an. Bagaimana efek hal ini? Bisakah balai pengajian menjadi agen sosialisasi nilai-nilai Islam secara komperhensif? Lebih jauh tentang ini, simak petikan wawancara Eriza dengan Ketua Ikatan Persaudaraan Qori-qoriah dan Hafizh-hafizhah (IPQAH) Banda Aceh, Dr. Ir. Agus Sabti Abbas.


Bagaimana peran balai pengajian dalam mencerdaskan ummat?
Bidang pendidikan itu, kan, ada formal dan non formal. Salah satu pembedanya yang kentara ada di kurikulumnya. Balai pengajian masuk kategori non formal. Menurut saya, balai pengajian juga dapat mencerdaskan ummat. Tapi perlu dilihat sejauh mana akurasi dan efektifitasnya. Sangat tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya. Misalnya bagaimana interaksi antara guru dengan muridnya, bagaimana sosialisasi di masyarakat. Balai itu bisa menjadi sebuah agen sosialisasi untuk perubahan ke arah yang lebih baik.

Di Pidie, dulu hampir setiap desa punya balai pengajian. Terutama untuk pengajian Al-quran dan tajwid. Dan bisa juga ditingkatkan untuk pengajian-pengajian kitab kuning atau kitab jawoe. Tapi sekarang saya lihat sudah bergeser. Banyak balai kini tidak berfungsi. Ini yang kita sayangkan.

Bagaimana sinergisitas yang bisa dibangun antara balai pengajian di masjid, meunasah dan di rumah?
Kita berharap, tempat tidak menghambat proses belajar. Dimana pun tempatnya, pengajian harus berjalan. Yang penting, baik itu di masjid, di meunasah, di rumah, atau di mana saja, balai pengajian betul-betul bisa berperan untuk mensosialisasikan nilai-nilai positif, nilai-nilai agama pada anak didiknya, termasuk pada media.

Sekarang kita juga sudah saatnya berupaya agar balai pengajian bisa menarik kaum muda. Karena, jika kaum muda tidak tertarik, balai pengajian di mana pun dibuat, akan tetap sepi. Saya pikir, balai pengajian juga harus mengembangkan permainan yang bisa menarik perhatian anak-anak. Misalnya drama, zikir, silat dan bentuk lain yang bernuasa agama. Bisa saja orang tertarik ke balai pengajian karena ada hal itu. Pelan-pelan baru dimunculkan materi agamanya. Sebab saat ini tantangannya besar. Hiburan di luar pengajian sudah demikian menarik.

Amatan Anda terhadap kondisi balai pengajian saat ini?
Kesan balai pengajian saat ini membuat masyarakat salah paham. Kalau orang bicara balai pengajian, seolah-olah itu adalah tempat baca Al-quran saja, mengaji tajwid saja, Sedangkan kitab kuning umumnya dipelajari di dayah-dayah. Maka sosialisasi harus di tingkatkan. Sekarang sudah banyak pilihannya. Ada orang yang pendapatannya banyak, tidak ada waktu untuk mengantar anaknya ke balai-balai pengajian, maka ia panggil guru agama privat ke rumah. Itu akan membuat balai pengajian sepi.

Haruskah kesan tersebut diubah?
Kita harus melihat dulu konteks mikro dan makronya. Dalam konteks mikro, kepentingan di kampung, desa atau kota itu berbeda-beda. Saya pikir, pimpinan di wilayah tertentu sangat menentukan berkembang atau tidaknya balai pengajian. Kadang-kadang, honor guru ngajinya saja tidak ada. Tetapi ada juga anggapan, yang mengaji di balai itu hanya kalangan level menengah ke bawah. Kalau level menengah ke atas guru ngajinya akan di panggil ke rumah. Ini kesan yang harus dihindarkan.

Sosialisasi dan metode pengajian yang diterapkan jangan terpaku pada satu bidang ilmu agama saja. Jangan hanya tajwid atau fiqih saja. Banyak ilmu-ilmu lainnya yang bisa diajarkan. Termasuk soal keterampilan. Tapi sebelumnya, guru yang mengajar pun harus siap.
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin