Wahai Rasul! Sampaikanlah (semua) apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak kamu lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. Katakanlah, "Wahai Ahli Kitab! Kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Quran yang diturunkan Tuhanmu kepadamu." Sesungguhnya apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu akan membuat banyak di antara mereka lebih durhaka dan lebih ingkar, maka janganlah kamu bersedih terhadap orang-orang yang kafir.(QS. Al-Maidah 67-68)
Dalam ayat di atas dijelaskan bahwasanya Rasulullah diutus hanyalah untuk menyampaikan wahyu yang telah diturunkan oleh Allah, karena tugas beliau adalah sebagai The Last Messenger (nabi terakhir), jika bukan beliau yang menyampaikan wahyu Allah, maka tidak ada lagi yang akan menyampaikannya.
Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan risalah-Nya dengan sempurna, berdakwah, memperingatkan dan memberi kabar gembira serta memberikan kemudahan, mengajarkan orang-orang yang tidak tahu sehingga menjadi ulama, menyampaikan risalahnya dengan sabda Beliau, perbuatan, tulisan (surat) dan pengiriman utusan.
Jadi, tidak ada satu pun kebaikan kecuali beliau telah menunjukkan kepada umatnya, dan tidak ada satu pun keburukan kecuali Beliau telah memperingatkan. Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyampaikan semua yang dibutuhkan umatnya, baik yang terkait dengan Aqidah, ibadah, mu'amalah, adab maupun akhlak.
Untuk memotivasi Rasulullah, Allah menyatakan bahwa Allah akan selalu menjaga Rasulullah dari gangguan orang-orang kafir. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa kondisi genting yang dihadapi oleh Rasulullah, namun berkat pertolongan Allah dan inayah-Nya, Rasulullah tetap selamat dan terbebas dari rongrongan orang-orang yang berniat jahat kepadanya.
Tidak sampai hanya di situ, tapi Rasulullah juga diperintahkan oleh Allah untuk menyadarkan ahli kitab dengan kesesatan yang mana mereka banyak mengabaikan perintah Allah sebagaimana yang termaktub dalam ajaran Taurat, Injil, dan yang terakhir ajaran al-Qur'an yang murni. Namun Allah menyatakan bahwa tidak banyak dari golongan mereka yang beriman, sehingga rasulullah tidak perlu bersedih atas ketidaksediaan mereka beriman. Karena yang memberi hidayah itu adalah Allah dan Allah maha mengetahui atas segala sesuatu.
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !