DR.H. Armiadi Musa, MA
Kepala Baitul Mal Aceh
Marilah terlebih dahulu kita menyampaikan segala puji kepada Allah SWT. Hanya kepadaNya kita memohon pertolongan dan pengampunan. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Marilah kita sejenak membuka hati untuk menyerap dan memahami pesan-pesan ketaqwaan. Marilah kita tanamkan dalam hati dan cita-cita, bahwa kita ingin menjadi muslim yang bertaqwa dan beramal salih, kita pasti dapat meraihnya dengan menggunakan peluang-peluang dan kesempatan yang diberikan Allah, terlebih di bulan suci Ramadhan.
Kepala Baitul Mal Aceh
Marilah terlebih dahulu kita menyampaikan segala puji kepada Allah SWT. Hanya kepadaNya kita memohon pertolongan dan pengampunan. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Marilah kita sejenak membuka hati untuk menyerap dan memahami pesan-pesan ketaqwaan. Marilah kita tanamkan dalam hati dan cita-cita, bahwa kita ingin menjadi muslim yang bertaqwa dan beramal salih, kita pasti dapat meraihnya dengan menggunakan peluang-peluang dan kesempatan yang diberikan Allah, terlebih di bulan suci Ramadhan.
Insya Allah kita akan segera memasuki bulan suci Ramadhan untuk tahun ini. Kedatangan bulan suci ini menjadi pelipur lara bagi setiap hati orang mukmin. Berbagai keutamaan diberikan di bulan ini, pahala-pahala besar ditawarkan, ampunan Allah bertebaran memenuhi setiap ruang dan waktu. Siapa saja yang menyadari bahwa selama ini dia sangat kurang amalnya untuk menghadapi kematian, maka ia akan merasa sangat senang dalam menyambut Ramadhan. Insan yang menyadari betapa noda dan dosa saban hari melumuri dirinya, tidak ada rasa kecuali bahagia akan kedatangan bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan adalah bulan muwasah, artinya bersimpati atau menolong orang lain sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Salman. ‘Barangsiapa yang tidak mampu berbagi dengan orang lain maka tidak termasuk orang yang suka menolong’. Seyogyanya setiap kaum muslimin bersikap dermawan pada bulan Ramadhan. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Imam Syafi’i, al-Qadhi ‘Iyadh, Abu Ya’la, dan lainnya rahimahumullah, “Sesuatu yang paling disukai oleh seseorang dalam menambah kedermawanan di bulan Ramadhan adalah karena mencontoh kepada Rasulullah SAW. Sehingga jika seseorang berbagi kepada saudara muslim yang kurang mampu, berarti ia telah mengikuti amal yang sangat disenangi nabinya yaitu dengan meringankan beban orang lain dan mempermudah urusannya”.
Berbagi Di Bulan Ramadhan Orang-orang yang telah membiasakan dirinya dalam berbagi (bersedekah di bulan Ramadhan) benar-benar mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT. Allah menjanjikan banyak keutamaan dan balasan yang menakjubkan bagi orang-orang yang gemar berbagi. Terdapat ratusan dalil yang menceritakan keberuntungan, keutamaan, dan kemuliaan orang-orang yang berbagi (bersedekah). Sebuah kitab yang berjudul Al Inaafah Fimaa Ja’a Fis Shadaqah Wad Dhiyaafah, yang ditulis Ibnu Hajar Al Haitami, mengumpulkan ratusan hadits mengenai keutamaan sedekah. Demikian banyak keutamaan ini seakan-akan seluruh kebaikan terkumpul dalam satu amalan ini. Maka, sungguh mengherankan, orang-orang yang mengetahui dalil-dalil tersebut tetapi ia tidak terpanggil hatinya serta tidak tergerak tangannya untuk banyak bersedekah.
Diriwayatkan dalam shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas radiyallahu anhuma, ia berkata: “Nabi shallallahu alaihi wasallam adalah orang yang amat dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan padanya Al-Qur’an. Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan padanya Al-Qur’an. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika ditemui jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus”.
Imam Ahmad ikut pula meriwayatkan hadits ini dengan tambahan: “Dan beliau tidak pernah dimintai sesuatu kecuali memberikannya”.
Terkait hadits ini, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari menjelaskan: Kedermawanan Rasulullah SAW diibaratkan melebihi angin yang berhembus (angin diberi sifat ‘mursalah’ berhembus), karena Rasulullah SAW sangat ringan dan cepat dalam memberi, tanpa banyak berpikir, sebagaimana angin yang berhembus cepat. Nabi benar-benar memanfaatkan peluang dan momen berharga di bulan suci sehingga beliau menjadi lebih dermawan di bulan ini dibanding bulan-bulan yang lain. Hadits ini juga mengisyaratkan bahwa kedermawanan Rasulullah SAW memiliki nilai manfaat yang besar, bukan asal memberi. Manfaatnya terus-menerus sebagaimana angin yang baik dan bermanfaat adalah angin yang berhembus terus-menerus.
Dalam sebuah hadits dari Aisyah r.a yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi: Rasulullah SAW bersabda: “Rasullullah SAW jika masuk bulan Ramadhan membebaskan setiap tawanan dan memberi setiap orang yang meminta”.
Sifat murah hati atau suka berbagi kepada sesama merupakan sifat yang sangat dicintai dan idealnya harus dimiliki oleh setiap pribadi muslim. Allah pun bersifat Maha Dermawan, sebagaimana diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari sa’ad bin Abi Waqqash bahwa Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah itu Maha Dermawan, cinta kepada kedermawanan dan Maha Pemurah, cinta kepada kemurahan hati”.
Kedermawanan-Nya berlipat ganda pada waktu-waktu tertentu seperti bulan Ramadhan. Dan Rasulullah SAW adalah manusia yang paling dermawan, paling mulia, juga paling berani dan amat sempurna dalam segala sifat yang terpuji. Kedermawanan beliau pada bulan Ramadhan berlipat ganda daripada bulan-bulan lainnya, sebagaimana kedermawanan Tuhannya berlipat ganda pada bulan ini.
Menghadapi Ramadhan kali ini marilah kita mencoba mengikuti jejak Rasul SAW yang melipat gandakan kedermawanannya dibanding bulan-bulan yang lain. Bahwa kesempatan ini amat berharga bagi semua kita, karena belum tentu kita akan mendapatkan kesempatan yang sama pada masa yang akan datang. Kegemaran kita berbagi misalnya dengan membantu orang-orang yang berpuasa dan berzikir untuk senantiasa taat, agar memperolah pahala seperti pahala mereka. Dinyatakan dalam hadits Zaid bin Khalid dari Nabi beliau bersabda: “Barangsiapa memberi makan pada orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikit pun dari pahalanya.” (HR. Ahmad dan At Tirmidzi).
Amalan berbagi atau bersedekah di bulan Ramadhan ini berdasarkan Hadits-hadits Rasulullah SAW akan dapat menghapus dosa, akan mendapatkan naungan di hari akhir, memberi keberkahan pada harta, melipatgandakan pahala, mendapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah, akan menjadi bukti keimanan seseorang, dapat membebaskan dari siksa kubur, dapat mencegah pedagang melakukan maksiat dalam jual-beli, merasakan dada yang lapang dan hati yang bahagia, pahala sedekah terus berkembang dan dapat dijauhkan diri dari api neraka.
Jika kita mengaku meneladani Rasulullah SAW sudah selayaknya kita memiliki semangat yang sama. Yaitu semangat untuk berbagi lebih sering, lebih banyak dan lebih bermanfaat di bulan Ramadhan, melebihi bulan-bulan lainnya. Dengan demikian kita benar-benar dapat meraih peluang dan kesempatan berharga yang disediakan Ramadhan untuk mencapai derajat insan-insan muttaqin.Wallahu a’lam bissawab
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !