Tgk. Munawir bin Tgk. Darwis
Laki-laki kelahiran Teunom, 1 Agustus 1983 ini adalah paling muda dan baru bergabung dalam jajaran para imam di Masjid Raya Baiturrahman. Ia adalah Tgk. Munawir bin Tgk. Darwis yang menjadi salah seorang imam ini untuk menggantikan Tgk. Lukmanul Hakim yang meninggal dunia pada saat mengikuti MTQ Korpri Nasional di Gorontalo tahun lalu.
Laki-laki kelahiran Teunom, 1 Agustus 1983 ini adalah paling muda dan baru bergabung dalam jajaran para imam di Masjid Raya Baiturrahman. Ia adalah Tgk. Munawir bin Tgk. Darwis yang menjadi salah seorang imam ini untuk menggantikan Tgk. Lukmanul Hakim yang meninggal dunia pada saat mengikuti MTQ Korpri Nasional di Gorontalo tahun lalu.
“Menjadi imam di Masjid Raya Baiturrahman, merupakan amanah,” katanya. Karenanya saat Pengurus Masjid Raya Baiturrahman menawarkan kesediaannya menjadi salah seorang imam di masjid kebanggaan masyarakat itu langsung diterimanya. Maka, sejak 1 April 2013 lalu, ayah dari Jehad Algeish (3,5 th) dan Magda Annaura (2 th) bersama imam lainnya memulai tugasnya dalam memimpin shalat wajib 5 waktu dan shalat Jum’at baik sebagai imam utama maupun imam pengganti.
Ada momen yang patut dikenang bagi Juara Hifzil Qur’an 30 Juzz se-Aceh tahun 2005 dan 2009 ini selama menjalankan tugasnya, yaitu menjadi imam shalat Jum’at saat Presiden Susilo Bambang Yudoyono berdiri di belakangnya sebagai makmum bersama beberapa menteri, usai beliau membuka Pekan Kebudayaan Aceh ke-6 pada 20 September lalu. Dan momen berlanjut, saat gilirannya menjadi imam Shalat Idul Fithri 1434 H lalu di Lapangan Blang Padang.
Dalam kurun setengah tahun dalam menjalankan tugas mulianya, sarjana alumni universitas al Azhar, Mesir (2009) ini telah mendapatkan kritikan dari parajamaaah. Ada yang menganggap pelaksanaan shalat zihar, seperti Dzuhur dan Ashar dianggap lama. Namun, mahasiswa pascasarjana di UIN Ar-Raniry ini juga menerima masukan yang justru berseberangan, yaitu agak cepat dalam memimpin shalat berjamaah. Menyikapi sikap fenomenal tersebut, dengan rendah hati mengakomodir masukan jamaah tersebut, dengan tidak berlama-lama dan tidak juga mempercepat shalat. “Shalat disesuaikan dengan syar’i, tartil dan menjaga agat jamaah dapat khusyuk,” ujarnya. NA. Riya Ison
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !