Oleh: Tgk. H. Ibrahim Hasyim Samahani
Bulan Ramadhan adalah momentum atau kesempatan yang paling istimewa, bagi umat Muhammad Saw. untuk mohon ampunan dan pembebasan dari siksa neraka.
Pada hari yang mulia ini sudah sangat dekat datangnya Ramadhan bulan yang mulia. Pada awalnya rahmat Allah dan berkahnya, pada tengahnya di beri ampunan kepada hamba-hambanya, dan pada akhirnya Allah memerdekakan dan membebaskan berjuta-juta hambanya yang wajib di azab dalam neraka, sebagaimana yang tersebut dalam hadist riwayat Salamah bin Syabib, daripada Ibnu Abbas ( Irsyadil 'Ibad Halaman 45 ).
Bulan Ramadhan adalah laksana tamu agung, yang datang dari raja yang maha agung, yaitu Allah malikul muluk, yang di tangan kudrahnya, semua kebajikan dunia dan akhirat. Maka oleh karena itu, wajib kepada kita semua hambanya, menyambut kedatangannya, dan memuliakannya, dengan penuh keikhlasan dan kegembiraan, selama ia berada di tengah-tengah kita, yaitu dengan puasa di siang hari, dan shalat tarawih serta witir di malam harinya, memperluaskan nafkah keluarga, tilawatil al quran dan ibadah yang lain di siang dan malamnya.
Rasulullah Saw. Berkhutbah pada akhir bulan sya'ban di hadapan para sahabat- sahabatnya ra. : "Wahai manusia sesungguhnya hampir datang kepada kamu bulan yang agung, yaitu bulan yang membawa berkat, padanya lailatul qadar, barang siapa yang beribadah di dalamnya lebih baik daripada ibadah seribu bulan. Allah mewajibkan puasa di dalamnya dan sunat menghidupkan malamnya (dengan shalat tarawih, tilawatil quran, memperbanyak sedeqah dan lainnya)".
Barang siapa yang mendekatkan dirinya kepada Allah dengan sesuatu ibadah sunat, (misalnya shalat tarawih) adalah ia seperti orang yang mengerjakan ibadah fardhu di bulan yang lain. Dan barang siapa yang mengerjakan suatu fardhu di dalamnya, adalah ia seperti orang yag mengerjakan tujuh puluh buah fardhu di bulan yang lain.(Misalnya shalat jum'at di bulan Ramadhan, pahalanya seperti tujuh puluh shalat jum'at pada bulan yang lain). Dan bulan Ramadhan itu bulan sabar, dan pahala sabar itu adalah syurga, bulan tolong menolong, dan bulan yang di tambah rezeki oleh Allah.
Saidina Umar bin Khatab menghikayahkan bahwa nabi Saw bersabda : "Apabila bangun orang yang berpuasa dari tidurnya di bulan Ramadhan, dan berbalik ke kiri dan ke kanan, di tempat tidurnya, berkata baginya malaikat bangunlah! Allah telah memberi berkah dan rahmat bagi mu. Maka apabila bangkit ia hendak menunaikan shalat, berdo'a baginya oleh tempat tidurnya : Ya Allah berilah kepadanya tempat tidurnya yang indah di dalam syurga. Dan apabila ia memakai pakaian, berdoalah pakaiannya : Ya tuhanku berilah kepadanya pakaian dari pakaian syurga. Dan apabila ia memakai sandal, sandalnya berdoa baginya : Ya allah berilah ketetapan dua kakinya diatas shirathal mustaqim. Dan apabila mengambil gayung untuk bersuci, gayung berdo'a : "Ya Allah berilah kepadanya gayung-gayung syurga".
Dan apabila ia bewudhu', air berdo'a : "Ya Allah bersihkanlah dia dari dausa-dausanya". Dan apabila berdiri sembahyang, berdo'alah rumahnya : "Ya Allah luaskan dan terangilah kuburnya". Dan Allah menilik kepadanya dengan kasih sayang. Dan Allah berfirman, " apabila ia berdo'a : wahai hambaku daripadamu meminta, dariapadaku menerimanya, daripadamu memohon, dari padaku memperkenan, daripadamu minta ampun, dari padaku memberi ampunan".( Durratunnashihin : 8 ).
Rasulullah Saw bersabda :"Sesungguhnya Allah ta'ala memerintahkan malaikat kiraman katibin di bulan Ramadhan, supaya mereka menulis segala amal yang baik-baik, bagi umat Muhammad Saw dan tidak menulis amal kejahatan mereka, dan Allah menghapus dausa-dausa mereka yang lalu ". Artinya barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengaharapkan balasan dari Allah, pasti Allah mengampuni semua dausanya yang telah lalu.( Durratunnashihin : 2 ).
Di hadist yang lain Rasulullah Saw bersabda :"bahwa semabahyang lima waktu, shalat jum'at ke jum'at, dan ramadhan ke Ramadhan, semuanya menjadi penutup dausa-dausa yang terjadi di antara keduanya, dengan syarat tidak di kerjakan dausa-dausa yang besar".( HR. Muslim dari Abi Hurairah).
Nabi Musa as. waktu bermunajah dengan Allah bertanya "wahai tuhan ku adakah engkau muliakan seseorang yang lain seperti aku ?, sehingga aku berkalam langsung dengan Mu". Allah berfirman : "Hai musa bagiku ada segolongan hamba yang akan kulahirkan pada akhir zaman (umat Muhammad ), aku muliakan mereka dengan bulan Ramadhan, aku lebih hampir kapada mereka daripadamu, ketika mereka berbuka puasa". Alangkah lapar dan dahaga nya semua manusia pada hari di bangkitkan dari kuburnya. Matahari seperti sejengkal di atas kepala yang panasnya luar biasa, puasalah yang dapat membantu di ketika itu.
Dalam kitab Tambihul Ghafilin di sebutkan : Ketika orang-orang berpuasa di bangkikan dari kuburnya, mereka di jemput dengan beberapa hidangan yang berisi makanan dan minuman, lalu mereka di serukan : Makanlah dan minumlah kamu, karena kalian telah haus dan lapar ketika manusia kenyang dan puas masa di dunia. Maka lalu mereka makan dan minum sebagai balasan atas ibadah puasanya. Inilah balasan sabar berpuasa, sesuai dengan firman Allah. Allah memberi balasan yang tidak terhingga bagi orang yang sabar. (Durratunnashihin: 19).
Dengan sekedar uraian di atas, nyata bagi orang yang beriman, rahmat dan barakah, dalam bulan Ramadhan, yaitu Allah memberi pahala yang sangat banyak setiap ibadah yang di kerjakan, dan membuka lebar pintu taubat, serta ampunan bagi hamba-hamba yang memintanya, dan membebaskan dari siksa neraka berjuta-juta hambanya yang telah di siksa karena maksiatnya. Maka oleh karena itu bergembiralah kita dengan datangnya bulan Ramadhan, mudah-mudahan dengan bergembira saja, Allah mengharamkan tubuh kita dari api neraka jahannam. (Durratun Nasihin : 7)
Khatib, Pimpinan Dayah Ruhul Falah Samahani
Marhaban ya Ramadhan, mohon doa`kan semoga semua tindakan dan gerak nafas terhitung sebagai ibadah disisi allah SWT.
ReplyDelete