Hasil Ujian Nasional (UN) Tingkat SMA/MA/SMK se-Indonesia telah diumumkan secara serentak Jumat pekan lalu. Hasilnya, Provinsi Aceh termasuk provinsi yang paling terbawah setelah papua dengan kategori banyak persentase ketidaklulusan siswa dibandingkan dengan provinsi lainnya. Menyedihkan memang! Hal ini begitu memilukan banyak pihak. Belajar dari kegagalan ini, kiranya semua pihak termasuk tenaga pendidik, orangtua, instansi terkait, bahkan pemerintah daerah, harus introspeksi diri sehingga kondisi suram ini tak lagi terulang di tahuntahun mendatang.
Memang, hasil yang diraih para siswa Aceh itu bisa jadi dilatarbelakangi oleh banyak hal. Namun, kita semua hendaknya tidak saling mencari kambing hitam untuk dipersalahkan. Idealnya, marilah kita semua introspeksi pada diri masing-masing. Ke depan, berusaha dan bekerja lebih baik lagi, dengan harapan mutu dan prestasi pendidikan di Aceh diharapkan tidak lagi terpuruk seperti yang dialami tahun ini.
Kita berharap dana yang diplotkan untuk peningkatan SDM dan mutu pendidikan tidak menjadi sia-sia, karena prestasi anak didik kita terpuruk. Mau tidak mau, semua pihak mesti bekerja lebih giat lagi untuk mengubah wajah pendidikan Aceh ke arah yang lebih baik lagi di waktu-waktu mendatang.
Bagi generasi muda di Aceh, apa yang menjelma di balik hasil UN tingkat SMA/MA/SMK di Aceh tahun 2013 menjadi pelajaran terpenting. Bahwa, ke depan pertarungan dan kompetisi guna meraih kesuksesan dalam UN tidak datang bagaikan membalik telapak tangan. Tapi, butuh proses kerja keras, belajar, dan terus belajar. Sukses UN merupakan buah dari belajar yang dilakukan secara kontinyu, serius, pengorbanan yang dibarengi doa.
Tentu saja, semua masyarakat Aceh terus berharap, agar wajah pendidikan di Aceh kelak akan semakin cerah dan berprestasi. Mudah-mudahan saja, anjloknya prestasi pendidikan kita hari ini, menjadi cemeti dan pelajaran bagi seluruh komponen masyarakat, sehingga idealnya pada tahun-tahun mendatang lebih banyak siswasiswi Aceh yang lulus dengan prestasi terbaik dalam ajang UN. Semoga. (hil)
Memang, hasil yang diraih para siswa Aceh itu bisa jadi dilatarbelakangi oleh banyak hal. Namun, kita semua hendaknya tidak saling mencari kambing hitam untuk dipersalahkan. Idealnya, marilah kita semua introspeksi pada diri masing-masing. Ke depan, berusaha dan bekerja lebih baik lagi, dengan harapan mutu dan prestasi pendidikan di Aceh diharapkan tidak lagi terpuruk seperti yang dialami tahun ini.
Kita berharap dana yang diplotkan untuk peningkatan SDM dan mutu pendidikan tidak menjadi sia-sia, karena prestasi anak didik kita terpuruk. Mau tidak mau, semua pihak mesti bekerja lebih giat lagi untuk mengubah wajah pendidikan Aceh ke arah yang lebih baik lagi di waktu-waktu mendatang.
Bagi generasi muda di Aceh, apa yang menjelma di balik hasil UN tingkat SMA/MA/SMK di Aceh tahun 2013 menjadi pelajaran terpenting. Bahwa, ke depan pertarungan dan kompetisi guna meraih kesuksesan dalam UN tidak datang bagaikan membalik telapak tangan. Tapi, butuh proses kerja keras, belajar, dan terus belajar. Sukses UN merupakan buah dari belajar yang dilakukan secara kontinyu, serius, pengorbanan yang dibarengi doa.
Tentu saja, semua masyarakat Aceh terus berharap, agar wajah pendidikan di Aceh kelak akan semakin cerah dan berprestasi. Mudah-mudahan saja, anjloknya prestasi pendidikan kita hari ini, menjadi cemeti dan pelajaran bagi seluruh komponen masyarakat, sehingga idealnya pada tahun-tahun mendatang lebih banyak siswasiswi Aceh yang lulus dengan prestasi terbaik dalam ajang UN. Semoga. (hil)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !