
Kita tidak ingin mencela orang Yahudi, karena mereka adalah makhluk Allah, tapi Al-Quran menceritakan kepada kita tentang keadaan orang Yahudi saat hidup berdampingan dengan orang mukmin. Mereka tidak rela hidup berdampingan dengan orang mukmin dan Al-Quran juga menceritakan tentang bagaimana tingkah laku mereka saat mereka hidup bersama nabi mereka yaitu Nabi Musa as.
Jadi perilaku nenek moyang mereka dulu bersama Nabi Musa as, rupanya diikuti oleh para cucunya yang hidup berdampingan dengan Nabi Muhammad Saw, mereka tanpa segan meminta kepada Nabi Muhammad sebagaimana termaktub dalam Al-Quranul Karim: "Ahlul kitab meminta kepadamu ya Muhammad untuk kamu turunkan kepada mereka sebuah kitab dari langit."
Mereka mengetahui, bahwa taurat diturunkan kepada Nabi Musa as di bukit Tursina, lantas mereka mau beriman kepada Nabi Muhammad dan Al-Quran bila Al-Quran itu juga turun seperti turunnya Taurat. Ini yang mereka minta.
Jadi turunnya Al-Quran abstrak, tidak dapat dilihat. Jibril datang memberi berita, membawa dua ayat, tiga ayat atau sampai sepuluh ayat atau lebih misalnya, kemudian Rasulullah menyampaikan kepada sahabatnya, Abubakar Ashshiddiq.
Apa saja yang disampaikan oleh Nabi Muhammad beliau membenarkannya, itulah Shiddiq, karena sudah melihat prilaku Nabi Muhammad sejak muda. Sebelum rasul berusia 40 tahun sudah dia lihat bagaimana kejujuran Nabi Muhammad Saw. Beliau orang yang terpercaya mana mungkin saat usianya sudah 40 tahun ke atas mau berdusta.
Abubakar tahu betul tentang sosok rasul yang jujur, tentu dia percaya apa saja yang disampaikan oleh Nabi Besar Muhammad Saw, walaupun dia abstrak, tidak kelihatan. Anehnya, orang Yahudi pada hakekatnya tidak beriman, tapi mereka minta begitu hanya coba-coba saja meminta diturunkan Al-Quran yang dapat kami lihat dengan mata.
Jadi, orang Aceh yang pernah ditimpa oleh tsunami itu adalah bukti nyata tentang kekuasaan Allah, tapi kenyataannya, orang yang tidak mau beriman tetap saja tidak beriman, walaupun buktinya itu nyata.
Karena itu, bukan berarti kalau nanti Allah menyanggupi menurunkan Al-Quran langsung dapat dilihat dengan mata, lalu apakah mereka akan beriman? Tidak.
Jadi yang penting adalah kita beriman kepada Firman Allah tanpa membeda-bedakan apakah ayat ini cocok untuk kita atau ayat itu tidak cocok, semuanya firman Allah dan insya Allah akan berguna dalam kehidupan kita di dunia ini.
Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, MA Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !