
Ia menjelaskan Gubernur sangat memahami bahwa tindakan berdiri di tengah jalan meminta sumbangan kepada setiap kenderaan yang lewat merupakan bagian dari kreatifitas masyarakat dalam rangka mempercepat selesainya pembngunan mesjid.
Tetapi di saat yang bersamaan semua pihak harus menyadari bahwa berdiri sepanjang hari di tengah jalan raya tanpa dilengkapi rambu-rambu yang memadai akan mengancam keselamatan jiwa si pelaku, di samping juga mengganggu kelancaran dan membahayakan lalulintas. Doto Zaini sendiri mengaku pernah nyaris kecelakaan dengan drumb yang didirikan di tengah jalan dilokasi posko pengumpulan sumbangan mesjid di sebuah lokasi di jalan Banda Aceh - Medan. Ajakan tersebut disampaikan Gubernur Zaini di sela-sela Rapat Kominda Aceh, Kamis, 13/9, di Meuligoe Aceh.
Gubernur mengaku banyak pihak yang menyampaikan keluhan kepadanya terkait adanya sejumlah ruas jalan raya di Aceh yang kelancarannya terhambat oleh drumb-drumb yang dipasang sebagai penanda posko panitia pembangunan mesjid.
Gubernur mengatakan secara sosiologis, cultural, dan juga dari aspek keamanan jalan raya kondisi ini harus segera dicarikan jalan keluarnya. Karena itu, Zaini sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk mencari solusi terbaik dalam rangka mempercepat pembangunan mesjid atau musalla di Aceh tanpa harus meminta-minta di jalan raya. Termasuk perlu ada pertimbangan dari berbagai pihak apakah penggalangan dana pembangunan rumah Allah seperti itu sesuai dengan etika dan kearifan local Aceh.
Pemerintah Aceh sendiri, begitu juga dengan pemerintah Kabupaten/kota di Aceh, melalui APBA dan APBK setiap tahun selalu mengalokadsi bantuan untuk pembangunan dan operasional mesjid sesuai dengan kemampuan APBA dan APBK masing-masing. (Gbo-i)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !