
(QS. Al-Imran: 133-134).
Setiap manusia pernah melakukan kesalahan. Kesalahan, kekhilafan adalah fitrah yang melekat pada diri manusia. Rasulullah saw bersabda: "Setiap manusia pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik pelaku kesalahan itu adalah orang yang segera bertaubat kepada Allah SWT". Ini berarti bahwa manusia yang baik bukan orang yang tidak pernah berbuat salah, sebab itu mustahil kecuali Rasulullah SAW yang ma’shum (senantiasa dalam bimbingan Allah SWT). Tetapi, manusia yang baik adalah manusia yang menyadari kesalahannya dan segera bertaubat kepada-Nya.
Quraish Shihab dalam buku “Membumikan Al-Quran” menjelaskan, kata “maaf” berasal dari bahasa Al-Quran al-afwu yang berarti "menghapus" karena yang memaafkan menghapus bekas-bekas luka di hatinya. Tidak termasuk memaafkan, apabila masih ada tersisa bekas luka itu di dalam hati, bila masih ada dendam yang membara. Boleh jadi, ketika itu apa yang dilakukan masih dalam tahap "masih menahan amarah".
Islam mengajak manusia untuk saling memaafkan. Allah memberikan posisi tinggi bagi pemberi maaf, karena sifat pemaaf merupakan bagian dari akhlak yang sangat luhur, yang harus menyertai seorang muslim yang bertakwa. Sungguh indah cara yang digunakan Al Qur’an dalam mengapresiasi dan mengangkat jiwa kemanusiaan ketingkat yang tinggi. Al Quran menetapkan bahwa orang-orang yang didzalimi boleh membela diri dan membalas dengan balasan atas kejahatan serupa, tetapi Al Quran tidak membiarkan kebencian dan balas dendam menguasai jiwa manusia tetapi sikap kelembutanlah lebih diutamakan, yang akan membawa pada sikap memaafkan dan toleransi.
Di hari yang fitri ini, mari kita saling memaafkan, kita lupakan kesalahan orang lain terhadap kita. Semoga jabat tangan di hari ini akan menggugurkan dosa dan kesalahan antar sesama.(Ir. H. Basri A. Bakar, M.Si)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !