
Yang terhormat Bapak-bapak calon gubernur Aceh. Saya sebagai salah seorang rakyat Aceh memohon maaf sebelumnya karena kelancangan saya mengirim surat terbuka kepada bapak-bapak calon gubernur pemimpin masa depan Aceh. Surat ini sebagai bentuk apresiasi dan cinta saya sebagai rakyat biasa kepada Bapak-bapak calon pemimpin masa depan yang akan membawa perubahan. Doa dan harapan saya semoga semuanya berada dalam ridha Allah swt serta sehat wal ‘afiat sehingga dapat memberikan yang terbaik terhadap kemajuan Aceh.
Bapak-bapak calon gubernur semuanya, siapapun nantinya yang akan terpilih memimpin Aceh di masa depan, hendaklah diterima dengan hati lapang dan ikhlas. Tiada dendam kepada pasangan terpilih. Apalagi sampai bertindak anarkis, rusak merusak, bakar membakar, hina menghina ataupun bunuh membunuh. Terpilih atau tidaknya sudah sepatutnya bersyukur kepada Allah swt. Apalagi tidak terpilih hendaknya lebih bersyukur lagi sehingga kelak di akhirat tidak perlu mempertanggung jawabkan kepemimpinan kita dihadapan mahkamah Allah swt. Hadits Abdullah bin Umar ra. Bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “setiap kamu adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang amir yang mengurus keadaan rakyat adalah pemimpin. Ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang rakyatnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin terhadap keluarganya di rumahnya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya. Ia akan diminta pertanggungjawaban tentang hal mereka itu. Seorang hamba adalah pemimpin terhadap harta benda tuannya, ia kan diminta pertanggungjawaban tentang harta tuannya. Ketahuilah, kamu semua adalah pemimpin dan semua akan diminta pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya.
Ketika kita sebagai pemimpin tidak amanah dalam menjalankan kepemimpinan, azab Allah sangat pedih. Di dunia juga akan mendapatkan hukuman, apabila menjalankan kekuasaan dengan semena-mena. Betapa banyak contoh pemimpin-pemimpin dunia yang berakhir masa kepemimpinannya dengan tragis. Padahal ketika di angkat menjadi pemimpin adalah figur-figur yang begitu diagung-agungkan untuk membawa perubahan, yang menyedihkan akhir kepemimpinan penguasa zalim bukannya harus berdiam dalam pengapnya penjara, bahkan ada pemimpin yang di usir dari negera yang selama ini berada dibawah kekuasaannya.
Bapak-bapak calon gubernur semuanya, besar harapan kepada kalian nanti jika terpilih hendaklah menjalankan roda pemerintahan yang berlandaskan syari’at. Islam menjadi pijakan dalam setiap keputusan. Menciptakan pemerintah yang bersih, meningkatkan mutu pendidikan rakyat. Dengan adanya pendidikan yang berkualitas, secara tidak lansung akan melahirkan pribadi-pribadi yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Pola pikir rakyat tidak lagi hanya berorientasi pada pegawai negeri sipil. Dengan demikian pemerintahan Aceh tidak perlu lagi mengemis kepada kaum salibi untuk pemberdayaan ekonomi rakyat. Kemandirian di bidang ekonomi memungkinkan rakyat Aceh hidup dalam kemerdekaan untuk bertindak ataupun mengambil kebijakan tanpa perlu campur tangan pihak asing.
Bapak – Bapak calon gubernur pemimpin masa depan Aceh. Agar menjadi pemimpin yang sukses dan dicintai rakyat ketika hidup, dikenang ketika meninggal haruslah mencontoh gaya kepemimpinan Rasulullah saw. Beliau memiliki sifat Shiddiq artinya benar, Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan wahyu kepada umatnya), dan Fathonah (cerdas). Paduan sifat tersebut melahirkan kepemimpinan yang sangat agung dalam segala aspek kehidupan. Pemimpin Negara, pemimpin pasukan perang, pemimpin yang handal dalam bisnis, dan pemimpin rumah tangga yang selalu dirindui anak istri. Sukses dalam segala bidang. Keengganan pemimpin masa sekarang dalam meneladani Rasulullah menyebabkan kegagalan dalam memimpin. Ketika pikiran terlalu tersita dengan kekuasaan, keluarga berantakan ataupun terlalu memperhatikan keluarga, rakyat terbengkalai.
Bapak-bapak calon pemimpin Aceh, hendaklah kekuasaan jangan diselewengkan untuk kpentingan pribadi, mengumpulkan harta, menindas yang lemas ataupun melegalkan yang tidak legal. Tapi hendaklah kekuasaan menjadi kekuatan yang digunakan untuk mencegah perbuatan mungkar. Masih banyak tempat-tempat maksiat yang perlu pernbinaan, cafe remang-remang yang tersebar di seluruh pelosok Banda Aceh, diskotik pinggir jalan yang tak kenal waktu magrib, salon salon yang masih berselubung maksiat ataupun pemuda-pemuda muslim yang masih mengumbar aurat dengan kesadaran penuh.
Akhirul kalam, siapapun anda nanti yang akan terpilih menjadi gubernur masa depan Aceh semoga selalu istiqamah dalam menjalankan amanah Allah swt, sehingga selalu menjadi pemimpin yang selalu dicintai dan dikenang oleh rakyat sepanjang masa.
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !