Koalisi Masyarakat Peduli Kawasan (KMPK) Masjid Raya Baiturrahman menegaskan penolakan pembangunan hotel dan mall disamping masjid itu merupakan gerakan moral, dan tidak ada unsur politis terkait menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di daerah ini.
"Kami tegaskan gerakan menolak pembangunan mall dan hotel di sekitar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh bukanlah gerakan politik terkait Pilkada," kata juru bicara KMPK-MRB M Adli Abdullah di Banda Aceh, Senin.
Hal itu disampaikan terkait adanya anggapan pihak tertentu mengaitkan penolakan rencana pembangunan hotel dan mall disamping masjid Raya Baiturrahman dengan isu politis menjelang Pilkada Aceh.
Penolakan elemen sipil itu murni gerakan moral masyarakat sipil Aceh terhadap kebijakan publik yang tidak partisipatif dan tertutup selama ini di Kota Banda Aceh. "Jadi tidak benar jika ada yang mengaitkan penolakan itu dengan kepentingan politis menjelang Pilkada," kata dia menegaskan.
Dipihak lain, KMPK-MRB mendukung sikap Pemerintah Kota Banda Aceh yang tidak akan mengeluarkan izin mendirikan bangunan (IMB) pembangunan mall dan hotel "Best Western" di sekitar masjid kebanggaan milik masyarakat di provinsi berjuluk Serambi Mekah itu.
KMPK-MRB juga menuntut pimpinan DPRK Banda Aceh untuk mencabut surat persetujuan dan rekomendasi terhadap rencana pembangunan mall dan hotel "Best Western" di sekitar masjid Raya Baiturrahman. "Kami juga menyarankan kepada Pemkot Banda Aceh untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai ruang terbuka hijau di kota ini," kata Adli Abdullah.
Sebab, kata dia menambahkan berdasarkan data menyebutkan ruang terbuka hijau yang dimiliki Kota Banda Aceh saat ini baru mencapai 2,64 persen dari total luas wilayah, Padahal menurut UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Nomor 32/2009, ruang terbuka hijau harus mencapai minimal 30 persen.
Selain itu, KMPK-MRB juga mengusulkan Pemkot Banda Aceh agar menjadikan kawasan sekitar masjid Raya Baiturrahman untuk dikembangkan sebagai pusat peradaban Islam di provinsi ujung paling barat Indonesia tersebut.
"Sangat strategis jika kawasan itu dikembangkan sebagai pusat peradaban Islam karena berdekatan langsung dengan masjid Raya Baiturrahman, selain mendukung Banda Aceh sebagai kota bersejarah dan bandar wisata Islami di Aceh," kata juru bicara KMPK-MRB.(ant)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !