Status STAI Gajah Putih Tunggu Perpres

Status Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Gajah Putih Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, dari swasta ke negeri saat ini sedang menunggu turunnya Peraturan Presiden (Perpres).

"Alhamdulillah, hasil kesepakatan pembahasan alih status dari STAI menjadi STAIN Gajah Putih Takengon disetujui dan kini sedang menunggu turunnya Perpres," kata Bupati Aceh Tengah Nasaruddin via Kabag humas dan protokol Pemkab setempat Windi Darsa di Takengon, Senin.

Dijelaskan, pengalihan status STAI yang selama ini dikelola yayasan itu akan menjadi salah satu kebanggaan, tidak hanya masyarakat di Aceh Tengah tapi juga penduduk di dataran tinggi "Tanah Gayo" tersebut.

Alih status STAI menjadi STAIN Gajah Putih Takengon itu melalui rapat di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reforamasi Birokrasi (Menpan RB) di Jakarta.

STAI Gajah Putih Takengon yang berdiri sejak tahun 1986 itu, kata Nasaruddin, tidak hanya sebagai tempat menuntut ilmu (kuliah) bagi mahasiswa Aceh Tengah tapi juga dari berbagai kabupaten di wilayah tengah Aceh seperti Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara.

Nasaruddin menjelaskan, setelah disetujui itu maka langkah selanjutnya akan diproses di tingkat Sekretariat Kabinet, kemudian baru dilanjutkan dengan pengeluaran Perpres.

"Dengan adanya Perpres itu maka memiliki legalitas formal dan kekuatan hukum sebagai STAIN Gajah Putih Takengon," katanya menambahkan.

Bupati menyebutkan, dalam rapat alih status STAI Gajah Putih itu dipimpin Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian PAN dan RB Ismadi Ananda dan dihadiri para pejabat kementerian terkait.

Ia juga menjelaskan, peralihan status dari swasta ke negeri STAI Gajah Putih itu merupakan salah satu upaya bagi kemajuan sektor pendidikan di wilayah tengah provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa tersebut.

"Ini akan menjadi harapan baru bagi masyarakat. Kita berharap melalui alih status ini maka STAI Gajah Putih Takengon kedepan akan mampu menjawab tantangan untuk meningkatkan sumberdaya manusia, khususnya di wilayah tengah Aceh," kata Bupati Nasaruddin menambahkan.(Ant)