Prilaku Abu Lahab

Oleh : Ir. H. Basri A. Bakar, M.Si

“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka). Dan (begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.” (QS. Al-Lahab : 1 – 4).

Banyak yang mengira bahwa Abu Lahab dan Abu Jahal itu satu orang, padahal sesungguhnya adalah dua orang. Abu Lahab adalah paman Nabi Muhammad SAW, sedangkan Abu Jahal tidak ada hubungan darah dengan Nabi. Nama Abu Lahab yang sebenarnya adalah Abdul Uzza bin Abdul Muthalib, sedangkan nama Abu Jahal yang sebenarnya adalah Abdul Hakam bin Hisyam.

Abu Lahab adalah tokoh kafir Quraisy yang sangat membenci Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang dibawanya. Dialah yang mempermalukan Nabi di depan umatnya dengan ucapan yang hina, “Celaka engkau hai Muhammad! Apakah ini maksudmu mengundang kami kemari?” umpat Abu Lahab dengan sangat marah saat nabi sedang berkhutbah di kaki bukit.

Karena kelancangannya itulah, pada saat itu juga Allah mempermalukan Abu Lahab dengan turunnya Surat Al-Lahab. Abu Lahab ketika itu tidak sendiri, ada lagi kawan setianya Abu Jahal, Walid bin Mughirah Al-Makhzumi, ‘Ash bin Wail As-Sahmi, Amru bin Hisyam, Abdul Azza, Nadhar bin Harits, Uqbah bin Abi Mui’th, Ubay bin Khalaf, Umayyah bin Khalaf, dan lain-lain. Abu Lahab menentang ajaran Rasulullah. Berbagai upaya dilakukan untuk menghalangi dakwah Nabi Muhammad. Banyak orang dipengaruhinya bahkan diancam bunuh bagi siapa yang mengikuti ajaran Muhammad SAW.


Zaman sekarang saat kita berada di era yang jauh dengan Rasulullah, mungkin masih banyak orang yang berperangai seperti Abu Lahab meski sudah mengaku muslim. Mungkin ia tak pernah menghalangi dakwah atau memukul orang yang melakukan shalat, tapi bukankah tidak mau melaksanakan shalat sebagai rukun Islam yang kedua setelah mengucap dua kalimah syahadat, identik dengan tabiat Abu Lahab?

Bukankah shalat itu yang membedakan kita dengan mereka yang bukan Islam? Sayangnya masih banyak ummat Islam terutama di Aceh yang meremehkan shalat lima waktu. Apalagi jika kita ukur semangat orang melaksanakan shalat secara berjamaah. Abu Lahab sangat benci terhadap orang yang rajin shalat. Mungkin tak ada seorangpun yang mau disamakan dengan tokoh kafir Qurasy itu hingga kapanpun, meskipun sesungguhnya ia sendiri tanpa disadari telah mengikuti jejak Abu Lahab. Oleh karena itu jangan ada yang bangga dengan perangai Abu Lahab yang tak pernah beriman dan mendapat hidayah Allah.