Firman Allah SWT: Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. QS An-Nisa’: 114
Allah Swt mengatakan, tidak ada sedikit pun kebaikan dalam rapat tertutup yang mereka lakukan untuk membela orang yang bersalah, tetapi bolehlah kita mengadakan rapat tertutup demi mewujudkan orang bersedekah.
Sedekah kadang-kadang lebih baik disampaikan secara tertutup, sehingga apa yang disampaikan oleh tangan kanan tidak diketahui oleh tangan kiri, tetapi kalau kita ingin menyampaikan sedekah secara terbuka dengan maksud agar orang lain tergugah hatinya bersedekah pula seperti kita, itu pun baik.
Firman Allah Swt: Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS Al-Baqarah: 271
Kita juga kadang kala mengadakan rapat tertutup untuk mewujudkan yang ma’ruf. Hal-hal ma’ruf sering dilakukan oleh para pemimpin di kampung-kampung, misalnya, untuk mencegah jangan terjadi hal-hal yang membuat pecah-belah, maka orang kampung atau pemimpin di kampung mengambil inisiatif mengadakan rapat rahasia, agar yang ma’ruf itu terwujud dan mungkar tidak terjadi.
Berbuat ma’ruf pada hakikatnya mudah. Menurut Baginda Rasulullah Saw, seluruh yang ma’ruf itu dianggap sedekah. Jika kita tidak punya uang untuk bersedekah kepada orang lain, maka kita dapat berbuat ma’ruf misalnya jika berjumpa dengan saudara kita menemuinya dengan wajah ceria. Itupun sedekah.
Jadi, kita bertemu dengan orang dengan wajah ceria, itu sudah dianggap ma’ruf dan ma’ruf itu pun sudah dianggap sedekah. Kita akan mendapat pahala sedekah. Sangat tidak betul orang menganggap bahwa Islam itu agama teroris. Islam adalah agama yang kejam, tidak!

Kemudian ma’ruf itu kadang-kadang singgah pada kita, tapi kita tidak mengambil faedahnya. Ada kesempatan, tapi kita buang kesempatan itu. Sehingga seorang ulama, Al Mawardi, mengatakan, “Sebaiknya orang yang sanggup untuk mengerjakan yang ma’ruf untuk segera mengerjakannya sebelum dia lewat dari kita.”
Kita bertemu dengan wajah yang berseri-seri kita lewatkan begitu saja, seolah-olah orang itu tidak kenal, acuh, seolah-olah kita orang penting, seolah-olah kita banyak sekali beban. Kita orang Islam bertemu sesama seiman, kita mengangkat salam, dan bertemu dengan seseorang/sekelompok orang dengan wajah berseri-seri, maka itu pun akan mendapat pahala dari Allah Swt.
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !