
Pimpinan Pusat Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf se-Asia Tenggara, Abuya Syech H. Amran Waly menuturkan, faham atau ajaran sufi yang dasarnya adalah ilmu tauhid-tasawuf harus diangkat kembali, terutama bagi umat Islam di Aceh. “Faham sufi ini dapat memperbaiki akhlak manusia dan mengajarkan hati umat Islam agar senantiasa “berkumpul” dengan Allah bukan dengan selain Allah,” katanya.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Syech H. Amran Waly di hadapan ratusan jamaah dalam pengajian dan dialog tauhid-tasawuf yang dilaksanakan Majelis Pengkajian Tauhid-Tasawuf Masyarakat Aceh Selatan di Banda Aceh Senin lalu di Masjid As-Shadaqah, Lamlagang.
Disebutkan juga, Umat Islam hari ini hatinya lebih banyak berkumpul dengan selain Allah dari pada dengan Allah, makanya menjadi lemah. Sedangkan umat Islam pada masa dulu, khususnya di Aceh, menjadi kuat karena hati mereka selalu “berkumpul” dengan Allah SWT. Ini disebabkan mereka menjadikan faham sufi sebagai ajaran yang wajib dipelajari dan diamalkan oleh seluruh kalangan baik itu pemerintah, ulama, maupun masyarakat.
Menyikapi pandangan sebagian ulama terkait ajaran tauhid sufi sebagai ajaran para wali Allah sehingga bukan makanan orang awam, Abuya mengatakan statetmen itu sangatlah keliru, justeru ajaran para wali Allah inilah yang wajib kita pelajari dan amalkan bersama.
Pengajian dan Tanya Jawab Tauhid-Tasawuf adalah program rutinitas yang sudah 10 tahun lebih dilaksanakan oleh MPTT ‘Abuya Syech H. Amran Waly al-Khalidy’ di seluruh Kab/Kota di Aceh dan di provinsi lainnya di Indonesia. Bahkan sudah sampai ke Malaysia dan Singapura.
Pengajian ini terbuka untuk umum. Jadwal pengajian di Banda Aceh dan Aceh Besar setiap Senin dan Selasa pada Minggu ke-4 setiap bulannya. Kecuali jika bulan Puasa atau ketika Abuya berhalangan hadir. meflin
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Syech H. Amran Waly di hadapan ratusan jamaah dalam pengajian dan dialog tauhid-tasawuf yang dilaksanakan Majelis Pengkajian Tauhid-Tasawuf Masyarakat Aceh Selatan di Banda Aceh Senin lalu di Masjid As-Shadaqah, Lamlagang.
Disebutkan juga, Umat Islam hari ini hatinya lebih banyak berkumpul dengan selain Allah dari pada dengan Allah, makanya menjadi lemah. Sedangkan umat Islam pada masa dulu, khususnya di Aceh, menjadi kuat karena hati mereka selalu “berkumpul” dengan Allah SWT. Ini disebabkan mereka menjadikan faham sufi sebagai ajaran yang wajib dipelajari dan diamalkan oleh seluruh kalangan baik itu pemerintah, ulama, maupun masyarakat.
Menyikapi pandangan sebagian ulama terkait ajaran tauhid sufi sebagai ajaran para wali Allah sehingga bukan makanan orang awam, Abuya mengatakan statetmen itu sangatlah keliru, justeru ajaran para wali Allah inilah yang wajib kita pelajari dan amalkan bersama.
Pengajian dan Tanya Jawab Tauhid-Tasawuf adalah program rutinitas yang sudah 10 tahun lebih dilaksanakan oleh MPTT ‘Abuya Syech H. Amran Waly al-Khalidy’ di seluruh Kab/Kota di Aceh dan di provinsi lainnya di Indonesia. Bahkan sudah sampai ke Malaysia dan Singapura.
Pengajian ini terbuka untuk umum. Jadwal pengajian di Banda Aceh dan Aceh Besar setiap Senin dan Selasa pada Minggu ke-4 setiap bulannya. Kecuali jika bulan Puasa atau ketika Abuya berhalangan hadir. meflin
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !