Akibat Galian C Illegal, Infrastruktur Rusak

Aksi perusahaan galian C illegal oleh PT AJ, di Blang Tarakan Sawang, Aceh Utara, dipelopori Keuchik setempat telah menghancurkan lingkungan dan populasi mahkluk hidup sungai. Demikian realist Isbahannur Koordinator Aceh Liberation Front (ALF) awal Mei 2012 kemarin.

Akibat galian C tersebut, menurut ALF, lingkungan setempat rusak parah. Kerusakan diantaranya, jalan Krueng Mane – Sawang rusak dan berdebu, bahkan jalan rusak tersebut sudah menelan puluhan korban jiwa di Mane Tunong dan Gampong Tengoh. Selain itu, akibat yang ditimbulkan juga berupa amruknya jembatan rangka baja yang menghubungkan sawang dengan beberapa gampong.

Kerusakan parah yang ditimbulkan akibat galian C, lanjut Isbahanur, membuat warga sangat resah akan robohnya waduk yang akan menenggelamkan beberapa gampong di kawasan Sawang Aceh Utara.

“Bisnis bahan material yang illegal berjalan, karena dilindungi oleh pihak muspika setempat. Muspika dan warga Sawang mengetahui aktivitas galian C illegal itu, namun warga tidak bisa berbuat apa-apa,” sebut Isbahanur.

Realitas dilapangan, sedikitnya 300 dumtruk yang berisi 8 kubik bahan material melintasi sejumlah kantor muspika sawang setiap harinya. “Jadi mustahil mereka (muspika) ngak tau,” sebutnya.

Sementara itu, Keuhik Blang Tarakan yang akrab dipanggil Keuchik Min berkilah soal tanggung jawab kerusakan lingkungan. Soal tanggung jawabnya menurut Keuchik, akibat galian C illegal, seperti kerusakan jalan atau sungai, telah menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten. ”Soal sungai, itu hasil rapat masyarakat Blang Tarakan, telah jelas” katanya.

Namun, realitas di masyarakat menggelisahkan. Untuk itu, masyarakat memediasi persoalan tersebut lewat ALF. Dan Alf, harap Pemkab setempat untuk tidak tutup mata atas kerusakan sepanjang 16 Kilometer Jalan Krueng Mane Sawang akibat aktivitas pengangkutan galian C.

“Parlemen Aceh Utara kami minta jangan asyik studi banding, kalau memang DPRK atau Pemkab setempat tidak memiliki anggaran untuk turun lokasi, ALF siap untuk menfasilitasnya,” sebut Koordinator ALF. (Gbo)