Headlines News :
Home » » Relawan Pemantau Pilkada Sering Diancam

Relawan Pemantau Pilkada Sering Diancam

Written By MAHA KARYA on Wednesday, April 4, 2012 | 4/04/2012

Direktur Koalisi NGO HAM, Evi Narti Zein mengatakan, relawan pemantau pilkada di Provinsi Aceh sering mendapat ancaman dan intimidasi. "Beberapa relawan kami di daerah mendapat ancaman ketika memantau proses pilkada, terutama saat masa kampanye sekarangan ini," kata Evi Narti di Banda Aceh, Rabu.

Pilkada di Aceh digelar serentak antara pemilihan gubernur dan wakil gubernur dengan pemilihan 17 bupati/wali kota dari 23 kabupaten/kota pada 9 April 2012. Menurut dia, kendati ancaman itu ada,namun sulit dibuktikan karena pelaku tidak diketahui dan barang bukti sulit ditemukan, sehingga tidak dilaporkan ke pihak berwajib.

Karena itu, katanya, pihaknya mengingatkan relawan pemantau di lapangan lebih mewaspada terhadap potensi ancaman serta memperkenankan mereka mencatat informasi dari masyarakat tanpa harus memverifikasinya ke lapangan. "Kami tidak mewajibkan relawan di lapangan memverifikasinya sepanjang informasi tersebut bisa dipertanggungjawabkan. Ini semata-mata untuk keselamatan relawan di lapangan," katanya.

Menyangkut hasil pemantauan selama ini, kata dia, Koalisi NGO HAM sudah memetakan daerah rawan kekerasan dengan potensi tinggi, yakni sejumlah kabupaten/kota di pesisir pantai timur Aceh. "Kabupaten/kota di pesisir pantai timur Aceh ini seperti di Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Pidie, Bireuen, maupun Aceh Timur. Dalam masa kampanye sekarang ini saja di wilayah itu kekerasan meningkat," katanya.

Sedangkan di pesisir pantai barat selatan Aceh, kata dia, juga rawan kekerasan, namun intensitasnya tidak setinggi yang terjadi di wilayah pantai timur. "Potensi kekerasan di pantai barat selatan bisa terjadi di Kabupaten Aceh Barat, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan. Sedangkan kekerasan terbanyak selama masa kampanye tercatat di Aceh Barat," katanya.

Ia mengatakan, pola kekerasan pilkada 2012 berbeda dengan pemilu legislatif 2009. Pada pemilu 2009, kekerasan yang terjadi mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. "Sedangkan pola kekerasan pilkada 2012 hanya sebatas bentrok fisik, pelembaran mobil tim sukses, pembakaran posko dan sebagainya. Namun, kekerasan tersebut tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa," kata Evi Narti Zein.(Ant)
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin