Headlines News :
Home » » Indahnya Sikap Memaafkan

Indahnya Sikap Memaafkan

Written By MAHA KARYA on Monday, April 2, 2012 | 4/02/2012

Oleh: Tgk. H. Ramly Yusuf, MA

Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah disebut, ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Ada tiga macam amalan yang sangat mulia; yang membuat seseorang mudah dihisap di negeri akhirat, yang pada gilirannya (amalan tersebut) akan memasukkannya ke dalam surga atas rahmat-Nya”. Para sahabat bertanya: ‘Apa-apa saja ya Rasulullah?’ Rasulullah SAW menjawab: “Engkau memberikan sesuatu kepada orang yang tidak mau memberikan kepadamu. Engkau menyambung silaturrahmi dengan orang yang telah memutuskan hubungan denganmu. Engkau memaafkan orang yang pernah menganiayamu. Jika engkau sanggup melakukan itu engkau menjadi penghuni surga.” (Riwayat Bazzar dan Thabrani).

Hadits yang di atas termasuk singkat dan mudah diingat. Hanya ada tiga poin saja, namun sulit sekali untuk mengamalkannya. Oleh karena begitu beratnya, Rasulullah SAW menjamin surga bagi orang yang mampu menerapkannya. Bukanlah hal mudah memberikan sesuatu kepada orang lain yang memang orang tersebut tidak mau memberikan apa-apa kepadanya.

Secara umum, orang sangat mudah berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepadanya; dan sebaliknya akan berat berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadanya. Oleh karena itu Rasulullah melarang umatnya memiliki sifat imma’ah yaitu membalas kejahatan dengan kejahatan dan membalas kebaikan dengan kebaikan.

Konon di zaman dahulu, ada orang tua shalih yang meminta tiga orang anaknya untuk melaporkan amal baik mereka masing-masing, untuk kemudian dinilai dan diberikan hadiah menarik bagi siapa yang terbaik amalnya.

Anak yang pertama mengatakan, ia telah menyelamatkan orang yang hampir tenggelam di lautan. Anak yang satu lagi menyebutkan, ia telah memberi makan binatang yang kelaparan di tengah padang pasir. Sedangkan anak yang ketiga menceritakan, ia telah menyelamatkan seseorang dari serangan perampok padahal selama ini orang tersebut memusuhinya.

Hasilnya, yang berhak mendapatkan hadiah adalah anaknya yang ketiga. Alasan orang tua shalih itu, bahwa amalan anaknya itu sangat sulit dikerjakan oleh kebanyakan orang; yaitu memberikan pertolongan kepada orang yang selama ini menjadi musuhnya. Sedangkan amalan dua anaknya yang lain seperti yang tersebut di atas adalah amalan biasa; yakni kewajiban agama yang mampu dilakukan oleh kebanyakan orang.

Marilah kita memberikan pema’afan atau membalas dengan kebaikan terhadap orang yang membenci, menyakiti atau tidak mau memberika ma’af kita. Kita sangat takut atas timplakan Allah SWT di hari akhirat : “Tidak ada ma’af bagimu”.
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin