Headlines News :
Home » » Menegakkan Kedamaian Dalam Hati

Menegakkan Kedamaian Dalam Hati

Written By MAHA KARYA on Saturday, June 28, 2008 | 6/28/2008

KHUTBAH Drs. Tgk. H. Djamaluddin Waly

Melalui Khutbah ini, khatib terlebih dahulu mengajak kita semua untuk senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan terus meningkatkan dakwah islamiyah dan amar makruf nahi munkar dengan persatuan, kesatuan, kedamaian dan kerukunan di kaiangan umat selama dapat ditegakkan dengan sebaik-baiknya.

Menumbuhkan persatuan untuk membina persaudaraan serta meniadakan perpecahan adalah merupakan pengakuan akan hakikat bahwa manusia ini dihadapan Allah adaiah sama; Sama-sama menjalankan amanat Allah di muka bumi ini sesuai dengan pekerjaan dan tugas masing-masing.

Manusia di hadapan Allah baik yang berkulit putih maupun yang berkulit hitam, yang tinggi maupun yang rendah, yang gemuk ataupun yang kurus, yang kaya atau yang miskin yang berpangkat atau yang melarat, semuanya adalah sama kedudukannya disisi Allah, yang membedakan hanyalah ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Al- Quran surat Al- HujUrat ayat 13, yang artinya: Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui Lagi Maha Mengenal.

Ayat AI-Quran di atas memberikan pengertian bahwa semua manusia dan segala bangsa didunia berasal dari keturunan yang satu, yaitu Adam dan Hawa. Perbedaan wama kulit dan suku, perbedaan bangsa dan negara bukanlah halangan untuk saling mengenal dan membina persaudaraan, justru dengan perbedaan itulah akan timbul hasrat untuk saling memahami yang akhirnya saling kenal mengenal, kemudian saling menyayangi.

Dengan memahami ilustrasi di atas, maka kita akan menyadari bahwa pertikaian, permusuhan, perpecahan akan menjerumuskan dan menjatuhkan kita ke jurang kehancuran belaka.
Allah SWT berfirman dalam surat Al- Hujurat ayat 10, yang artinya:
Artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Sesungguhnya manusia menurut fitrahnya adalah umat yang terpadu dan bersatu, suka bekerja sama, bahu membahu apalagi sesama umat Islam. Tapi pada perkembangannya, bahwa banyaknya perbedaan kepentingan sehingga begitu mudah terjadi ikhtilaf, perselisihan dan pertengkaran antara sesama mereka akan tetapi apabila manusia sudah merasa memiliki suatu cita-cita yang damai, idealisme yang sama, niscaya mereka dapat menjadi umat yang bersatu, yang hidup dalam kedamaian, kerukunan kebersamaan dan persaudaraan penuh suasana tolong menolong dan saling butuh membutuhkan.

Surat Ai-Hujarat ayat 10 diatas menceritakan supaya kita membina kekuatan umat Islam dengan memupuk persatuan, kedamaian dan kerukunan sehingga tidak mudah dipecah belah dan mengatur hubungan satu sama lain melalui tolong menolong dan bantu membantu. Sebab umat Islam akan menjadi kuat apabila mereka dapat menggalang satu kesatuan yang kokoh dan aman menyadari kelemahan dan keterbatasan yang ada pada kelompok masing-masing.

Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 103, yang artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan. Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Kita mengharapkan bahwa bermacam ormas keagamaan dalam kehidupan umat Islam di Aceh ini dan di negara ini, hendaknya tidak menjadi faktor yang menyebabkan perpecahan. Dalam toleransi hidup umat beragama kita harus bisa menerima prinsip saling menghormati dan memahami urusan intern masing-masing umat beragama, atau antara agama-agama yang ada di negara kita, dan antara umat beragama dengan pemerintah, sesama umat Islam khususnya sesama kita orang Aceh yang semua beragama Islam janganlah mudah tergoda oleh nafsu untuk meniup-niupkan api pertentangan di kalangan kita sesama orang Aceh, dengan membangkitkan kembali suasana pertentangan politik atau pertentangan masalah-masalah kecil.

Suasana damai dan perdamaian yang penuh semangat persatuan, kebersamaan dan persaudaraan yang telah terbina baik selama ini, mari kita sama-sama menjaganya, memupuk dan melestarikannya dengan sebaik-baiknya, oleh sebab itu manakala dalam kehidupan kita beragama berbangsa dan bernegara, teriihat ada gejala-gejala yang akan membawa kita kepada perselisihan, pertentangan dan perpecahan, hendaklah kita sama-sama memberi peringatan yang tegas dan lugas, sekaligus dengan upaya-upaya pencegahannya, agar kita terpelihara dari bencana malapetaka dan permusuhan.

Allah SWT melarang umat Islam dari perpecahan, karena perpecahan akan membawa kepada kemunduran dan kehancuran, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam AI-Quran surat Ali Imran ayat 105, yang artinya: “Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka Itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.

Terutama Khatib dan kita menghimbau para pemimpin di daerah Nanggroe Aceh Darussalam ini supaya mereka harus menjaga kepentingan bersama, saling berpartisipasi dan saling terikat antara satu dengan yang lainnya. Hal itu haruslah dijadikan prinsip yang tertanam dalam jiwa pemimpin dan umatnya, sesuai dengan hadist Rasulullah SAW, yang artinya:
“Orang mukmin terhadap orang mukmin Iainnya itu laksana sebuah bangunan, sebagian memperkokoh bagian yang Iainnya. ( H.R. Muslim).

Hal itu tentu searah dan sejalan dengan ajaran Islam, bahwa sesungguhnya setiap orang yang sudah tulus ikhlas mengucapkan dua kalimah syahadah maka semenjak itu ia telah menjadi salah satu anggota masyarakat Islam.

Ikatan akidah ini mempersatukan umat Islam dalam banyak hal, termasuk ketika menghadapi tantangan yang harus diatasi bersama atau dengan kata lain setiap penduduk orang Islam atau sekelompok-sekelompok masyarakat yang beriman merupakan masalah yang harus diselesaikan bersama-sama oleh saudara-saudara muslim lainnya, tanpa dibatasi oleh golongan, aliran ataupun pandangan poiitik.

Sebab menurut ajaran Islam, seandainya seseorang telah mencintai Tuhannya dan mentaati perintah-Nya, maka berarti ia telah mencintai saudara sesama muslim. Berarti orang tersebut telah sampai kepada derajat iman yang tinggi sebagaimana telah diterangkan dalam hadist Rasulullah SAW, yang artinya: “Tidak dikatakan beriman seseorang diantara kamu kecuali ia mencintai saudaranya (seagama), sama seperti ia mencintai dirinya sendiri ( H. R. Bukhari dan Muslim )

.Marilah kita senantiasa sadar akan pentingnya perdamaian dan kedamaian, persatuan dan kesatuan untuk menuju kemenangan dan cita-cita bersama, kemenangan itu tidak akan tercapai tanpa kekuatan, dan kekuatan tidak akan terwujud tanpa adanya rasa perdamaian dan persatuan, sekali lagi mari kita bersama-sama memupuk perdamaian dalam hati kita masing-masing.

* Khatib, Dosen Dayah Manyang Masjid Raya Baiturrahman
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin